Pemerintah Beri Kepastian Biar Kelas Menengah-Atas Mau Belanja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Pemerintah Beri Kepastian Biar Kelas Menengah-Atas Mau Belanja

Fetry Wuryasti • 5 February 2024 17:43

Jakarta: Konsumsi rumah tangga di kuartal IV-2023 hanya mampu tumbuh sebesar 4,47 persen. Angka ini turun dari kuartal III-2023 yang mampu tumbuh sebanyak 5,06 persen, dan pada kuartal IV-2022 sebesar 4,48 persen.

Demikian juga setahun penuh, pertumbuhan konsumsi rumah tangga turun dari 4,94 persen menjadi 4,82 persen. Padahal ada faktor pendorong konsumsi musiman akhir tahun Pemilu dan pemulihan pascapandemi.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, melemahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu terjadi akibat adanya pergeseran dari konsumsi ke investasi pada kelompok masyarakat menengah atas.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan terus memberi kepercayaan kepada masyarakat untuk mendorong konsumsi.

"Sekarang kami terus memberi kepercayaan untuk masyarakat pada kepastian. Biasanya mereka akan berkurang belanjanya/less spending kalau merasa ke depan ada ketidakpastian," kata Airlangga di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.

Ketika masyarakat menengah atas merasa ada ketidakpastian, mereka akan memilih menabung. Oleh karena itu kepastian akan menjadi penting pada masa Pemilu ini.

"Sama juga proses politik agar berjalan lancar sehingga investasi juga tidak menunda, kemudian orang lebih berani belanja/spending tentunya. Juga dari segi kelas menengah bawah, pemerintah mengganjal dengan bansos agar daya beli bertahan. Inflasi juga bisa lebih rendah sehingga diharapkan market confidence akan lebih tinggi lagi," kata Airlangga.

Di sisi lain, dia menjabarkan belanja Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) juga tumbuh, dalam hal ini akibat belanja politik.

"Belanja ormas atau politik itu kuartal IV-2023 sudah kelihatan tumbuh sebesar 18,11 persen. Jadinya tubuh tinggi. Tentu kita lihat mungkin Januari ini akan meningkat lagi," jelas Airlangga.

Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga di Kuartal IV-2023 Tumbuh 4,47%
 

Daya beli menengah atas melambat


Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan untuk penyebab konsumsi rumah tangga melandai, sebenarnya pada daya beli rumah tangga terlihat masih cukup terjaga.

Perlambatan konsumsi rumah tangga utamanya berasal dari perlambatan pengeluaran Kelompok Menengah Atas. Ini tercermin dari indikator antara lain PPN barang mewah yang melambat, juga jumlah penumpang angkutan udara yang melambat dan penjualan mobil penumpang yang juga tidak sebanyak tahun lalu.

"Sementara itu, investasi finansial seperti simpanan berjangka menguat. Jadi artinya ada sedikit pergeseran dari belanja, kepada investasi," kata Amalia.

BPS juga mengatakan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) salah satunya didorong oleh kegiatan dan aktivitas terkait Pemilu di 2023 menunjukkan peningkatan.

Kegiatan dan aktivitas terkait persiapan dan ataupun pemilu ini masih akan berlanjut pada 2024, diperkirakan masih akan tetap men-support konsumsi LNPRT.

"Tetapi seberapa besar pertumbuhannya, nanti akan BPS ukur untuk PDB pada kuartal I-2024 pada Mei," kata Amalia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)