Gegara Terlilit Pinjol, 30 Ribu KPR Rumah Subsidi Ditolak!

Ilustrasi. Foto: dok Kementerian PUPR.

Gegara Terlilit Pinjol, 30 Ribu KPR Rumah Subsidi Ditolak!

Insi Nantika Jelita • 21 August 2024 17:06

Jakarta: Sebanyak 30 ribu lebih pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi terpaksa ditolak karena skor kredit nasabah yang buruk.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja mengatakan, para nasabah itu tengah terlilit pinjaman online (pinjol) dan kemudian bermasalah dalam pembayarannya.

"Dalam pengajuan KPR, persyaratan utama memiliki catatan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang baik," ujarnya, dilansir Media Indonesia, Rabu, 21 Agustus 2024.

Dia mengungkapkan, pada 2023 jumlah kuota penerima bantuan pembiayaan perumahan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 220 ribu. Dari ketersediaan tersebut, sekitar 15 persen pengajuan ditolak bank karena pinjaman yang macet atau gagal bayar di pinjol.

"Pemanfaatan rumah subsidi ini terkendala pinjol. Sekitar 30 ribuan pengajuan KPR ditolak. Jumlah ini bisa lebih besar ke depannya," ucap dia.

Endang mengungkapkan, animo masyarakat cukup tinggi dalam pengajuan program FLPP. Namun, karena adanya tunggakan di pinjol, realisasi akad KPR subsidi menjadi terhambat.

"Seandainya tidak ada pinjol, mungkin realisasi akad KPR ini bisa lebih besar di tahun lalu," ucapnya.

 

Baca juga: KemenPUPR Godok Skema KPR Flat 35 Tahun
 

Pemerintah diminta tambah kuota dana subsidi perumahan


Himperra juga meminta kepada pemerintah untuk secepatnya menambah kuota dana subsidi perumahan. Pasalnya, kuota rumah subsidi FLPP sebesar 166 ribu unit sudah terserap semuanya. Hal itu menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Agustus ini kuota rumah subsidi sudah habis. Berarti September, Oktober, November, dan Desember itu tidak ada lagi. Ini risikonya besar," jelas dia.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Iwan Suprijanto menambahkan, capaian Program Sejuta Rumah (PSR) hingga akhir Juli 2024 telah menembus 617.622 unit atau sekitar 59,23 persen dari total target nasional.

"Kami optimistis Program Sejuta Rumah (PSR) yang merupakan salah satu Program Strategis Nasional terus meningkat dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan rumah layak huni. PSR juga menjadi salah satu terobosan pemerintah sebagai upaya mengurangi backlog perumahan di Indonesia," kata dia.

PSR merupakan gerakan percepatan dan kolaborasi antara pemerintah dengan para pelaku pembangunan perumahan dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)