Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Media Indonesia • 3 March 2024 07:14
Jakarta: Lonjakan suara yang diperoleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dinilai tak masuk akal. Partai pimpinan Kaesang Pangerap, menjadi satu-satunya peserta Pemilu 2024 yang mengalami lonjakan dalam kurun waktu dan rentang persentase suara masuk yang sama.
“Bagi Koalisi Masyarakat Sipil, lonjakan presentase suara PSI di saat data suara masuk di atas 60 persen itu tidak lazim dan tidak masuk akal,” kata Direktur Eksekutif Imparsial, Gufron Mabruri saat dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 3 Maret 2024.
Partai yang dipimpin anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mendulang nyaris 400 ribu suara dalam waktu sangat cepat. Hingga Sabtu, 2 Maret 2024, total suara PSI sudah mencapai 3,13 persen, mendekati ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.
Padahal, dalam pantauan Koalisi Masyarakat Sipil, hasil real count dari 530.776 tempat pemungutan suara (TPS) per Senin, 26 Februari 2024, suara PSI hanya sebesar 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Dia menduga ada penggelembungan suara yang dialami PSI. Kecurigaan tersebut diikuti dengan keputusan penghentian situng manual di tingkat kecamatan.
“Dan penghentian Sirekap KPU,” ungkap dia.
Baca juga:
Peningkatan Suara PSI Dicurigai Akibat Adanya Intervensi |