Eks Komisioner KPU Hadar N Gumay. Foto: MI-Atet Dwi Pramadia.
Media Indonesia • 18 February 2024 10:56
Jakarta: Kesalahan salah input data di Sirekap Pemilu 2024 menjadi sorotan. Kesalahan tersebut dinilai tak boleh dianggap enteng.
Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) Hadar Nafis Gumay meyampaikan rekapitulasi suara manual bertumpu pada data awal yang ada di aplikasi Sirekap. Sehingga data Sirekap harus benar-benar jujur mencerminkan perolehan hasil dari TPS.
“Jadi kalau bahan awalnya kotor, maka rekap manualnya pun akan tidak bersih,” tegas Hadar saat dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 18 Februari 2024.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2012-2017 itu mengutip temuan organisasinya yang mengambil 5.000 sampel data Sirekap. Data diambil dari 1.172 kelurahan yang dipilih secara acak yang tersebar di 494 kabupaten/kota.
Dari sampel sebanyak itu, ditemukan 2,66 persen kesalahan suara sah tidak sama dengan jumlah suara paslon, 0,88 persen suara sah tidak sesuai dengan foto C hasil. Lalu, 1,96 persen suara paslon tidak sesuai dengan foto C hasil.
“Ada kemungkinan di antara sampel ada kesalahan yang telah diperbaiki sebelum diunduh, sehingga tingkat kesalahan sebenarnya lebih tinggi," ungkap dia.
| Baca juga: Salah Input Sirekap Jadi Pelanggaran Tertinggi di Pemilu 2024 |