Sejumlah KPPS Dilaporkan Kelelahan dan Meninggal, Perludem Dorong Evaluasi Keserentakan Pemilu

Pemilu serentak pada 2024. MI/Adi Kristiadi

Sejumlah KPPS Dilaporkan Kelelahan dan Meninggal, Perludem Dorong Evaluasi Keserentakan Pemilu

Indriyani Astuti • 18 February 2024 18:04

Jakarta: Ribuan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dilaporkan sakit setelah proses pemungutan suara Pemilu 2024. Beberapa KPPS juga dikabarkan meninggal dunia. Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan perlu ada evaluasi desain pemilu serentak.

“Belum siap dengan prosedur dan tata kelolanya yang terdampak petugas di lapangan,” ujar perempuan yang akrab disapa Ninis di Jakarta, Minggu, 18 Februari 2024.

Pemilihan umum (pemilu) lima kotak yakni pemilihan presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, DPRD Kabupaten/kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) dalam satu hari berdampak pada petugas di lapangan. Desain pemilu seperti itu, sambung Ninis, sangat kompleks.

“Kita hanya diskusikan sistemnya gimana keserentakan hanya satu hari dan ada dampaknya ke petugas. Memang menghitung (suara) lama. Jadi wajar kalau sampai pagi petugas kelelahan ini memang sangat kompleks. Perlu evaluasi total,” ucapnya.
 

Baca juga: 

13 Petugas KPPS Jakarta Dirawat



Indonesia, ujar Ninis, sudah dua kali menyelenggarakan pemilu serentak lima kotak yakni Pemilu 2019 dan Pemilu 2024. Menurutnya perlu dipikirkan lagi desain keserentakan pemilu agar lebih sederhana.

“Kita sudah dua kali pemilu lima kotak kita perlu pikirkan lagi tidak bisa lima kotak begini. Kita pecah-pecah kah nasional dulu baru nanti (pemilu) provinsi,” ujar Ninis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)