Ilustrasi. Foto: Freepik
Media Indonesia • 2 September 2024 14:11
Jakarta: Pemerintah Indonesia mendorong pengembangan hilirisasi sektor energi baru terbarukan. Salah satunya di negara-negara kawasan Afrika untuk memberi nilai tambah ekonomi yang lebih besar.
“Ada banyak potensi di Afrika dan juga nota kesepahaman (MoU) juga tersedia,” kata Asisten Deputi Keamanan dan Ketahanan Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Adriani Kusumawardani di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, dilansir Media Indonesia, Senin, 2 September 2024.
Di sela diskusi terkait potensi investasi pada Forum Parlemen Indonesia dan Afrika (IAPF) 2024, ia menjelaskan kepada para delegasi parlemen di Afrika itu hilirisasi meningkatkan pendapatan negara, seperti pengalaman saat ini yang digencarkan oleh pemerintah Indonesia.
Ia mengungkapkan untuk pengolahan hasil sumber daya alam nikel di dalam negeri, pendapatan negara bertambah menjadi sekitar USD38 miliar atau meningkat berkali lipat dari awalnya hanya USD1,3 miliar saat kebijakan menjual bahan mentah ke luar negeri.
Kebijakan itu, lanjut dia, juga membuat Indonesia memiliki fondasi pengembangan industri turunan yakni baterai untuk kendaraan listrik dan energi terbarukan.
“Kebijakan ini dapat diimplementasikan oleh negara Afrika untuk memastikan mereka bisa menangkap nilai lebih dari sumber daya alam mineral,” ucap dia.
Selain mendorong pengembangan hilirisasi di Afrika, Indonesia juga mendukung peningkatan kompetisi dan efisiensi, serta inovasi dan transfer teknologi.
Dalam forum itu, sejumlah potensi kerja sama selatan-selatan di berbagai bidang dapat ditingkatkan seperti pertanian, kesehatan, industri, investasi dan perdagangan. (Heryadi)