Ilustrasi, harga emas dunia. Foto: Unsplash.
Husen Miftahudin • 20 May 2024 11:22
Jakarta: Harga emas diprediksi akan berlanjut naik sepanjang minggu ini. Menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, peningkatan ini didorong oleh tingginya ketidakpastian geopolitik dan potensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang mungkin kembali mencuat.
"Tren harga emas saat ini menunjukkan pola bullish yang kuat. Investor cenderung memilih emas sebagai aset safe haven, mengingat eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia. Faktor-faktor ini, meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi dan politik yang semakin tinggi," jelas Fischer dikutip dari analisis harian, Senin, 20 Mei 2024.
Selain itu, Fischer juga menambahkan analisis teknikal menunjukkan tanda-tanda positif. Analisis tren dan candlestick menunjukkan harga emas masih dalam fase kenaikan, tanpa indikasi pembalikan penurunan yang signifikan dalam waktu dekat. Dengan demikian, prospek harga emas dalam minggu ini masih sangat optimis.
Fischer juga mengingatkan minggu ini terdapat pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) yang bisa memengaruhi harga emas. Sebagai lawan dari USD, setiap keputusan terkait kebijakan moneter AS, seperti perubahan suku bunga, akan berdampak langsung pada harga emas.
Data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan juga telah menghidupkan kembali harapan untuk penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, yang pada gilirannya mendorong harga emas dan perak.
Baca juga: Harga Emas Diprediksi akan Tetap Bullish dalam Jangka Panjang |