Serangan Israel di Qabatiya Tepi Barat Berlanjut, Jam Malam Diberlakukan

Prajurit Israel bersiaga di salah satu lokasi di Tepi Barat. (Anadolu Agency)

Serangan Israel di Qabatiya Tepi Barat Berlanjut, Jam Malam Diberlakukan

Willy Haryono • 28 December 2025 19:05

Jenin: Militer Israel melanjutkan operasi militer besar-besaran untuk hari kedua berturut-turut di kota Qabatiya, selatan Jenin, di Tepi Barat bagian utara pada Sabtu kemarin. Operasi ini menyusul insiden penembakan dan penikaman di Israel utara yang menewaskan dua warga Israel sehari sebelumnya.

Jumat lalu, dua orang tewas dan dua lainnya luka-luka dalam insiden gabungan penabrakan kendaraan dan penikaman di kota Beit She’an dan Afula. Otoritas Israel menyatakan para pelaku berasal dari Qabatiya, sehingga mendorong Tel Aviv melancarkan operasi militer luas di kota tersebut.

Seorang sumber lokal mengatakan kepada media Anadolu secara anonim bahwa sekitar 44 kendaraan militer Israel, disertai sejumlah buldoser, memasuki Qabatiya. Militer Israel memberlakukan jam malam, menutup akses jalan utama menuju kota, serta mengerahkan pasukan di hampir seluruh ruas jalan.

Menurut sumber tersebut, penembak jitu ditempatkan di atap bangunan, sementara sebuah helikopter militer dilaporkan melepaskan tembakan senapan mesin ke area terbuka. Pasukan Israel juga menggerebek sejumlah rumah warga, merusak isinya, serta menghancurkan jalan dan infrastruktur sipil menggunakan buldoser.

Dikutip dari Antara, Minggu, 28 Desember 2025, sumber yang sama menambahkan bahwa tentara Israel menangkap ayah dan saudara laki-laki terduga pelaku setelah menggerebek rumah mereka, lalu membawa keduanya ke lokasi yang tidak diketahui. Anggota keluarga lainnya dilaporkan turut diinterogasi di tempat.

Rekaman video yang beredar di media lokal memperlihatkan sejumlah pemuda Palestina yang telah dibebaskan, namun tangan mereka masih terikat di belakang punggung, memicu kecaman dari warga setempat.

Operasi di Qabatiya menambah panjang rangkaian eskalasi kekerasan di Tepi Barat sejak Oktober 2023. Menurut data otoritas Palestina, pasukan Israel dan pemukim ilegal telah menewaskan sedikitnya 1.103 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, melukai hampir 11.000 orang, serta menahan sekitar 21.000 orang dalam periode tersebut.

Ketegangan di wilayah pendudukan meningkat seiring operasi militer berulang Israel yang diklaim menargetkan kelompok bersenjata Palestina, namun kerap berdampak luas terhadap warga sipil dan infrastruktur publik.

Dalam perkembangan terkait, Mahkamah Internasional (ICJ) dalam pendapat hukum penting pada Juli lalu menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal menurut hukum internasional. ICJ juga menyerukan agar Israel mengakhiri pendudukan dan mengevakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Meski demikian, operasi militer Israel di wilayah pendudukan terus berlanjut, sementara komunitas internasional semakin sering menyuarakan kekhawatiran terhadap memburuknya situasi kemanusiaan dan risiko eskalasi yang lebih luas.

Baca juga:  Negara-Negara Eropa di PBB Kecam Lonjakan Serangan Pemukim Israel di Tepi Barat

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)