Gegara Inflasi, Rupiah Ditutup Keok ke Level Rp15.530/USD

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Gegara Inflasi, Rupiah Ditutup Keok ke Level Rp15.530/USD

Husen Miftahudin • 2 October 2023 15:44

Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini kembali mengalami pelemahan. Bahkan, mata uang Garuda tersebut pun ambruk ke level Rp15.500-an per USD.

Mengutip data Bloomberg, Senin, 2 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.530 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun sebanyak 70 poin atau setara 0,45 persen dari posisi Rp15.460 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

"Pada penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 70 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 75 poin di level Rp15.530 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp15.460 per USD," ungkap analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.

Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.524 per USD. Rupiah melemah 75 poin atau setara 0,48 persen dari Rp15.449 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.519 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun sebanyak 32 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp15.487 per USD.

Baca juga: Gara-gara El Nino, Kenaikan Inflasi Beras Cetak Rekor Tertinggi
 

RI alami inflasi 0,19%


Menurut Ibrahim, pelemahan rupiah hari ini sejalan dengan tingkat inflasi yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS). Tingkat inflasi yang selama September 2023 tercatat sebesar 0,19 persen secara bulanan (mtm).

"Inflasi September 2023 sebesar 0,19 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau terjadi peningkatan IHK dari 115,22 menjadi 115,44 setelah pada Agustus 2023 Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat deflasi," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.

Adapun penyumbang utama inflasi pada September 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Bila menilik komoditas penyumbang inflasi, paling besar adalah beras.

Kenaikan harga beras menyumbang inflasi sebesar 0,18 persen. Disusul dengan komoditas bensin dengan andil sebesar 0,06 persen terhadap inflasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Husen Miftahudin)