Rudal jarak jauh Tomahawk buatan Amerika Serikat. (US Navy)
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengisyaratkan kemungkinan penyediaan rudal jarak jauh Tomahawk ke Ukraina jika Rusia tidak menghentikan perang, dalam pernyataannya kepada wartawan di Air Force One menuju Israel pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Pernyataan ini disampaikan usai dua kali percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu dan Minggu, dimana Zelenskyy mengajukan permintaan senjata termasuk rudal berjangkauan 2.500 km tersebut.
Trump menegaskan Amerika Serikat tidak akan menjual rudal langsung ke Ukraina, melainkan menyediakannya melalui NATO yang kemudian dapat menyalurkannya ke Kyiv. "Ya, mungkin saya akan memberitahu Putin, jika perang tidak diselesaikan, kita mungkin akan melakukannya," ujar Trump, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 13 Oktober 2025.
Namun Trump beranggapan jika Putin tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi. Pernyataan ini merupakan eskalasi retorika terkuat Trump terhadap Moskow sejak kembali menjabat.
Respons Kremlin dan Jaminan Ukraina
Kremlin telah memperingatkan bahwa penyediaan rudal Tomahawk akan dianggap sebagai "langkah agresi baru". Rudal jelajah ini mampu mencapai wilayah dalam Rusia termasuk Moskow, memberikan kemampuan strategis baru bagi Ukraina yang selama ini dibatasi penggunaan senjata Barat untuk menyerang wilayah Rusia.
Zelenskyy dalam wawancara dengan Fox News yang tayang Minggu menekankan bahwa Ukraina hanya akan menggunakan rudal tersebut untuk target militer.
"Kami tidak pernah menyerang warga sipil mereka. Ini perbedaan besar antara Ukraina dan Rusia," tegas Zelenskyy dalam pernyataannya.
Pemimpin Ukraina itu menambahkan bahwa pembahasan dengan Trump mengenai penyediaan rudal jarak jauh masih berlangsung, mengindikasikan negosiasi masih dalam tahap finalisasi.
Kebijakan potensial ini menandai pergeseran signifikan dalam pendekatan AS terhadap konflik Ukraina-Rusia. Selama ini Washington menghindari penyediaan senjata yang memungkinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia secara mendalam.
Tomahawk yang dapat diluncurkan dari darat, laut, atau udara akan memberikan Ukraina kemampuan untuk menarget infrastruktur militer strategis Rusia jauh di belakang garis depan. (
Muhammad Adyatma Damardjati)
Baca juga:
Zelensky: Pendekatan Trump di Gaza Bisa Tekan Putin Hentikan Perang Rusia-Ukraina