Pelatihan bertajuk Social Media Engagement: Strategi Efektif untuk Komnas HAM 2025. Foto: Dok Komnas HAM
Wandi Yusuf • 7 February 2025 19:38
Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menggaet Nexus Risk Mitigation & Strategic Communication (RMSC) untuk membenahi strategi komunikasi di media sosial. Saat ini, media sosial telah menjadi alat komunikasi utama dalam menyampaikan pesan.
"Kehadiran institusi publik di media sosial bukan sekadar formalitas, tetapi harus menjadi bagian dari ekosistem komunikasi yang lebih luas,” kata Nexus Strategic Partner, Dudy S Takdir, melalui keterangan tertulis, Jumat, 7 Februari 2025.
Komnas HAM mengundang Nexus RMSC dalam sebuah pelatihan bertajuk Social Media Engagement: Strategi Efektif untuk Komnas HAM 2025. Hadir sebagai pembicara Dudy S Takdir dan Rizkha Al Zahra sebagai strategic communication specialist Nexus.
Keduanya berbagi wawasan mendalam mengenai pentingnya interaksi yang bermakna di media sosial serta teknik untuk meningkatkan keterlibatan audiens secara organik. Dudy mengatakan media sosial saat ini juga menjadi cara alternatif untuk memperkuat citra institusi.
Rizkha Al Zahra menyoroti pentingnya konten yang memiliki daya tarik dan keterlibatan tinggi. Dia mengatakan, dalam era digital, keterlibatan di media sosial bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga mendengarkan.
"Komnas HAM harus hadir sebagai ruang dialog yang terbuka, menjadi suara yang tepercaya, serta menjadikan media sosial sebagai jembatan antara kebijakan dan masyarakat,” kata dia.
Rizkha menekankan kunci engagement atau interaksi adalah cara bertutur (storytelling) yang kuat, interaksi yang aktif, serta pemahaman terhadap dinamika sosial yang terus berkembang. Menurut dia, engagement bukan sekadar jumlah likes atau komentar, tetapi bagaimana sebuah pesan dapat membangun koneksi dan mendorong aksi.
Baca:
Komnas HAM Malaysia Didorong Investigasi Penembakan PMI di Selangor |