PPATK Sebut Polri hingga Komdigi Tekan Perputaran Uang Judol Rp500 Triliun

Ilustrasi judol. Foto: MI.

PPATK Sebut Polri hingga Komdigi Tekan Perputaran Uang Judol Rp500 Triliun

Siti Yona Hukmana • 28 April 2025 20:28

Jakarta: Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memaparkan, perputaran uang dari aktivitas judi online (judol) 2025 mencapai Rp1.200 triliun. Dari angka itu, Polri dan Kementeri dan Komunikasi dan Digital (Komdigi) dapat menekan hingga Rp500 triliun.

"Dengan prestasi pengungkapan kasus, penegakkan hukum oleh Polri, Komdigi, kolaborasi Desk Judol yang diketuai Menkopolkam (Budi Gunawan), parameter data kami menunjukkan judol bisa ditekan," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, melalui keterangan tertulis, Senin, 28 April 2025.

Sedangkan 2024, Ivan mengatakan prediksi transaksi judol dapat ditekan lebih dari Rp900 trilliun. Namun, data menunjukkan, transaksi berhasil ditekan hingga Rp400 trilliun.

"Kami sangat mengapresiasi langkah teman-teman Polri yang patut diakui sangat agresif untuk menekan judol ini. Jika tidak, kami meyakini bahwa data potensi perputaran transaksi judol tahun 2025 ini mencapai Rp. 1.000 trilliun," ungkap Ivan.

Ivan mengaku akan terus mendukung Polri dengan data. Sehingga, masyarakat luas bisa terlindungi dari bahaya judol.
 

Baca juga: PPATK Prediksi Perputaran Uang Judol Sepanjang 2025 Capai Rp1.200 Triliun

Perputaran Uang Cerminan Aktivitas Judol

Ivan melanjutkan perputaran uang mencerminkan aktivitas judol. Menurutnya, setiap pergerakan uang dalam skema judol itu pasti terkait aktivitas judol.

"Debet kredit untuk membayar taruhan," kata Ivan.

Ivan menjelaskan demand atau pasar judol di Indonesia memang luar biasa besar. Sebab, demografi wilayah dan masyarakat yang banyak.

Sekalipun perputaran dana judol berhasil ditekan hingga Rp500 trilliun, namun hal itu masih dirasakan sangat besar. Namun, jika Polri tidak melakukan tindakan, potensi transaksi judol mencapai Rp1.200 triliun.

"Namun, jika Polri tdk melakukan penegakkan hukum, dibantu oleh Komdigi, PPATK, OJK, BI dan juga Desk Judol Menkopolkam, data menunjukkan potensi perputaran transaksi hingga Rp1.200 trilliun," kata dia.

Maka itu, kemampuan kolaborasi yang menekan perputaran uang hingga Rp500 triliun itu disebut suatu prestasi yang luar biasa. Ia menyebut semua komponen bangsa harus saling bersinergi untuk mengedukasi masyarakat mengenai dampak judol.

"Sehingga, diharapkan demand atau pasar bisa berkurang karena minat publik juga berkurang. Kita terima kasih ke teman-teman Polri atas kerja keras selama ini," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)