Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 25 October 2025 18:20
Kuala Lumpur: Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok memulai pembicaraan dagang selama dua hari di Malaysia pada Sabtu, 25 Oktober 2025, menjelang pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan.
Kantor berita Xinhua melaporkan, putaran kelima negosiasi antara para pejabat perdagangan, termasuk Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng, berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan di antara kedua ekonomi terbesar di dunia itu.
Dilansir dari Antara, Sabtu, 25 Oktober 2025, ketegangan meningkat setelah Tiongkok mengumumkan pengendalian baru terhadap ekspor unsur tanah jarang, yang sangat diperlukan industri teknologi tinggi, awal bulan ini.
Sebagai balasan, Trump mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 100 persen terhadap barang-barang asal Tiongkok.
Sebelum pembicaraan di Kuala Lumpur, Malaysia, Bessent mengatakan timnya berharap bisa menyelesaikan sejumlah perbedaan dengan para pejabat Tiongkok sehingga Trump dan Xi bisa memulai pembicaraan mereka dengan suasana yang lebih positif.
Delegasi AS juga mengungkapkan rasa frustrasi mereka atas keputusan Tiongkok yang menghentikan impor kedelai dari AS.
Mereka juga mengkritik pembelian minyak Rusia oleh Tiongkok yang terus berlanjut. AS mengatakan, pembelian itu membantu upaya perang Rusia di Ukraina.
AS dan Tiongkok menghentikan perang dagang pada Mei dengan menghentikan tarif tiga digit pada barang masing-masing untuk sementara waktu. Mereka kemudian memperpanjang gencatan tarif tersebut hingga 10 November.
Baca juga: Trump Yakin Bisa Capai Kesepakatan Dagang dan Nuklir dengan Tiongkok