Status Keamanan Masih Siaga Dua, Kemlu Belum Evakuasi 386 WNI di Iran

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha. (Zoom/Kemenlu RI)

Status Keamanan Masih Siaga Dua, Kemlu Belum Evakuasi 386 WNI di Iran

Kautsar Widya Prabowo • 18 June 2025 14:02

Jakarta: Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan belum ada rencana untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran. Sebab, status keamanan di Iran masih siaga dua.

"Memang statusnya siaga dua, namun kami selalu mengimbau agar para WNI tetap waspada dan memantau perkembangan situasi. Jika sewaktu-waktu terjadi eskalasi, status dapat ditingkatkan menjadi siaga satu, dan proses evakuasi akan dilaksanakan," ujar Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri (PWNI Kemlu), Judha Nugraha, dalam konferensi pers virtual pada Rabu, 18 Juni 2025.

Judha menjelaskan informasi tersebut telah disosialisasikan oleh Kemlu bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran kepada ratusan WNI di Iran melalui pertemuan virtual. Dalam kesempatan tersebut, pemerintah memastikan seluruh WNI dalam kondisi aman.

“Kami bertemu secara virtual dengan para WNI yang berada di Iran untuk memeriksa kondisi mereka, serta menyampaikan langkah-langkah kontingensi yang telah disiapkan oleh KBRI Tehran dan pemerintah pusat,” jelas dia.

Kemlu telah berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait di Indonesia guna mengantisipasi kemungkinan evakuasi. Langkah ini dilakukan agar proses pemulangan WNI dapat berjalan lancar apabila evakuasi diperlukan.

“Koordinasi telah kami lakukan dengan kementerian dan lembaga terkait, guna memastikan jika pemerintah memutuskan untuk melakukan evakuasi, proses penerimaan WNI di Indonesia dapat berlangsung dengan baik,” ujar Judha.
 

Baca Juga: 

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Iran, Soroti Ancaman terhadap Fasilitas Nuklir


Kemlu mengimbau seluruh WNI di Iran maupun Israel untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan memantau perkembangan situasi dari sumber-sumber informasi resmi pemerintah. Pemerintah menyarankan perjalanan menuju wilayah-wilayah berisiko tinggi, seperti Iran, Israel, Suriah, Lebanon, dan Yaman ditunda sementara waktu.

“Bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan udara yang melewati wilayah Timur Tengah, kami imbau untuk selalu memeriksa pembaruan jadwal penerbangan dari maskapai masing-masing,” jelas Judha.

Kemlu mencatat terdapat 386 WNI di Iran, mayoritas berada di Kota Qom, dan sebagian besar merupakan pelajar atau mahasiswa. Sementara itu, terdapat 194 WNI di Israel, yang sebagian besar merupakan peserta program magang pendidikan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)