Kemendagri Selisik Informasi 4 Pulau di Kepulauan Riau Dijual Secara Daring

Jakarta: Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan akan mempelajari kabar empat pulau di Kepulauan Riau yang diduga dijual melalui situs daring milik luar negeri.

"Sudah ada informasi mengenai hal itu tapi saya belum mempelajari lebih dalam, nanti kita pelajari dulu, masih kami dalami," kata Bima dalam keterangannya pada Minggu, 22 Juni 2025.

Selain itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih mempertimbangkan terkait apakah akan memanggil kepala daerah yang bersangkutan. Sebab informasi tersebut masih perlu didalami secara jelas dan detail. 

"Intinya saya pelajari dahulu secara detail seperti apa dan sejauh mana kemudian informasi itu akurat. Itu yang paling penting," ucap Bima. 

Tak hanya itu, perihal penjualan pulau Indonesia kata Bima, tentu ada aturan tertentu yang harus diikuti. Kemendagri meminta waktu untuk mendalami akurasi informasi tersebut.

"Sejauh mana kemudian informasi itu akurat, itu yang paling penting,” ujarnya.
 

Baca juga: Pemkab Trenggalek Keberatan 13 Pulau Masuk Wilayah Tulungagung

Belakangan ini pemerintah kerap dihadapkan dengan berbagai masalah seputar pulau. Mulai soal tambang di pulau kecil, sengketa 4 pulau milik Aceh yang coba direbut Sumatera Utara, hingga penjualan pulau lewat platform digital alias online.

Masalah yang terakhir, sejatinya bukan barang baru. Kejadiannya selalu terulang di mana pulau-pulau kecil di wilayah terpencil milik Indonesia, ditawarkan lewat aplikasi digital.

Sebelumnya, terdapat situs https://www.privateislandsonline.com yang menawarkan sepasang pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri). Posisi pulau ini cukup strategis sekitar 200 mil laut dari Singapura. 

Situs tersebut bertuliskan ‘for sale’ namun tak dicantumkan harganya. Selain itu, situs yang sama menawarkan Pulau Panjang di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).