Emiten peternakan PT Estika Tata Tiara Tbk(BEEF) mendatangkan sapi dari Brazil. Foto: Istimewa.
Jakarta: Emiten peternakan PT Estika Tata Tiara Tbk(BEEF) siap menyambut Perubahan Peraturan Pemerintah no 4/2016 dengan mendatangkan sapi dari Brazil.
Sekretaris Perusahaan BEEF, Ratna Sari mengatakan impor sapi dari dari Brazil memudahkan adaptasi di Indonesia karena kedua negara sama-sama beriklim tropis.
“Tentunya, langkah ini memberikan dampak yang positif bagi Perseroan,” kata Ratna dikutip Sabtu, 29 Maret 2024.
Ratna Sari juga menyatakan perseroan mempunyai persediaan daging sebanyak 8000 ton dan siap hingga 3 bulan ke depan. Jumlah itu akan terus bertambah seiring dengan kenaikan permintaan konsumen.
“ Kami akan terus mendatangkan daging yang akan masuk secara berkelanjutan hingga akhir Desember 2025 guna memenuhi kebutuhan pelanggan,” imbuh Ratna.
Selain itu, Perseroan bekerja sama dengan IdFood dalam memenuhi persediaan daging hingga akhir tahun 2025.
BEEF telah mendatangkan kembali Sapi dari Australia sebanyak 1000 Sapi untuk digemukkan Pada hari Kamis, 20 Maret 2025.
Sapi Import tersebut sedang dalam masa karantina selama 2 minggu dan masuk ke periode penggemukkan selama 110 hari kedepan sebelum panen dan siap dijual di Pasar.
Datangkan sapi dari Australia
Selanjutnya, BEEF akan mendatangkan 1.810 sapi dari Australia dan juga Sapi Indukan yang akan perseroan kembangkan di Peternakan Unit Subang. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan mendatangkan hingga 2 juta sapi perah susu dan pedaging di tahun 2025.
“Kami turut menyiapkan seluruh kebutuhan atas rencana mendatangkan Sapi Perah yang akan dikembangkan," tegas dia.
Dia menambahkan saat ini perseroan menyiapkan rantai pendingin untuk penyimpanan yang baru yaitu Cold Storage dengan kapasitas 28rb ton di Subang. Ratna menekankan tujuan pembangunan Cold Storage untuk dapat lebih banyak melayani konsumen daging beku.
“Kami harapkan angka penjualan di tahun 2025 akan lebih meningkat ditopang fasilitas Cold Storage yang baru serta terintegrasi dengan Peternakan, RPH serta Pabrik Olahan di subang seluas 22 hektar,” pungkas Ratna.