Kurikulum Cinta dan LKLB Jadi Wujud Kolaborasi Kemenag Bersama Institut Leimena

Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius Ho, dalam Konferensi Internasional LKLB di Jakarta, Rabu, 12 November 2025. (Institut Leimena)

Kurikulum Cinta dan LKLB Jadi Wujud Kolaborasi Kemenag Bersama Institut Leimena

Willy Haryono • 12 November 2025 18:02

Jakarta: Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius Ho, menyampaikan bahwa kerja sama antara Kementerian Agama RI dan Institut Leimena terus berkembang melalui integrasi program Kurikulum Cinta dan Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB).

Kurikulum Cinta yang menekankan nilai kasih, saling menghormati, dan toleransi antarumat beragama, sejalan dengan semangat LKLB dalam menghargai perbedaan dan mendorong kolaborasi lintas budaya.

“Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi dukungan dari Kementerian Agama, khususnya Bapak Menteri yang hadir langsung memberikan ceramah kunci dalam Konferensi Internasional LKLB hari ini. Sejak awal, beliau telah memberikan dukungan dan arahan bagi pengembangan program ini, bahkan sejak masih menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal,” ujar Matius di sela-sela pelaksanaan hari kedua konferensi di Jakarta, Rabu, 12 November 2025.

Menurutnya, keberhasilan program LKLB selama ini tidak terlepas dari kolaborasi konstruktif antara pemerintah dan masyarakat sipil. Ia menekankan, berbagai krisis global menunjukkan bahwa penyelesaiannya tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM), melainkan membutuhkan kerja sama yang saling melengkapi di antara pemerintah, LSM, dan masyarakat sipil.

“Program literasi keagamaan lintas budaya dapat berjalan efektif karena kami bekerja sama secara konstruktif dengan pemerintah dan masyarakat,” tambahnya.

Konferensi LKLB tahun ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, termasuk sejumlah negara ASEAN. Salah satunya Sasakawa Peace Foundation dari Jepang, yang berbagi pengalaman bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat sipil dalam penerapan literasi keagamaan lintas budaya.

“Kini literasi keagamaan lintas budaya telah menjadi bagian dari strategi ASEAN 2045, yang menargetkan terbentuknya masyarakat inklusif dan kohesif di kawasan Asia Tenggara. Karena itu, program LKLB menjadi semakin relevan dan dikembangkan di berbagai negara,” terangnya.

Ia menegaskan, tema konferensi tahun ini adalah pendidikan dan kepercayaan sosial. Tema ini diangkat berdasarkan hasil empiris dari pelaksanaan LKLB dalam beberapa tahun terakhir. Matius menilai kepercayaan sosial merupakan modal penting dalam masyarakat majemuk, sejalan dengan konsep deep learning dan tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI.

“LKLB sangat sejalan dengan salah satu dari tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu ‘bermasyarakat’. Begitu juga dengan Kurikulum Cinta yang menekankan pembangunan rasa saling menghormati satu sama lain. Mudah-mudahan awal tahun depan sudah ada hasil pilot project dari sejumlah peserta,” ungkapnya.

Konferensi Internasional LKLB atau International Conference on Cross-Cultural Religious Literacy (ICCCRL) 2025 diselenggarakan selama dua hari, 11–12 November 2025, di Jakarta. Acara ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI dan Institut Leimena, serta didukung oleh Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Hukum dan HAM.

Konferensi diikuti lebih dari 200 peserta dari 20 negara dan sekitar 5.000 peserta secara daring. Acara dibuka pada Selasa kemarin oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, sementara di hari kedua Rabu ini, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan sambutan kunci.

Sesi pilihan (breakout session) pada hari kedua membahas berbagai topik, di antaranya Kurikulum Berbasis Cinta untuk Memperkuat Kepercayaan Sosial dalam Masyarakat Majemuk, Pengalaman dari Maluku dalam Membangun Kepercayaan Sosial melalui Musik, Pendidikan Karakter untuk Memperkuat Kepercayaan Sosial, serta sesi khusus bertajuk Cross-Cultural Religious Literacy in ASEAN Community yang diikuti perwakilan negara-negara ASEAN.

Baca juga:  Konferensi LKLB 2025: Mendikdasmen Serukan Sikap Terbuka di Tengah Keberagaman

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)