Wall Street Raup Cuan Berlimpah di Tengah Ketegangan Trump-Musk

Ilustrasi perdagangan saham di Wall Street. Foto: Xinhua/Michael Nagle.

Wall Street Raup Cuan Berlimpah di Tengah Ketegangan Trump-Musk

Husen Miftahudin • 7 June 2025 07:55

New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street menguat pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), karena investor bereaksi positif terhadap laporan penggajian nonpertanian AS dan meningkatnya tanda-tanda ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk mungkin mereda.

Mengutip Xinhua, Sabtu, 7 Juni 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 443,13 poin, atau 1,05 persen, menjadi 42.762,87. Indeks S&P 500 naik 61,06 poin, atau 1,03 persen, menjadi 6.000,36, melampaui level 6.000 untuk pertama kalinya sejak akhir Februari. Indeks Nasdaq Composite naik 231,50 poin, atau 1,20 persen, menjadi 19.529,95.

Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi dan layanan komunikasi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,98 persen dan 1,88 persen. Sektor barang konsumsi pokok membukukan pertumbuhan terlemah, naik sebesar 0,18 persen.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pengusaha menambah 139 ribu pekerjaan pada Mei, melampaui ekspektasi ekonom sebesar 125 ribu. Tingkat pengangguran tetap stabil di angka 4,2 persen. Angka tersebut memperkuat ketahanan pasar tenaga kerja, bahkan ketika ketidakpastian perdagangan yang sedang berlangsung terus membebani sentimen ekonomi.

"Laporan penggajian nonpertanian lebih baik dari yang diharapkan. Laporan ini menunjukkan pasar tenaga kerja bertahan dengan sangat baik meskipun ada beberapa tren pertumbuhan yang melambat," ungkap Kepala Strategi Pasar di Ameriprise Anthony Saglimbene.

Pasar menanggapi laporan pekerjaan tersebut dengan memperkirakan pemangkasan suku bunga pada Juli dan Fed diyakini tidak akan memangkas suku bunga tahun ini.
 

Baca juga: Trump-Musk 'Berantem' soal Kebijakan Ekonomi dan RUU Belanja Pemerintah


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Tarif Trump jadi ancaman nyata ekonomi AS


Sementara inflasi dan tarif telah mendominasi berita utama, beberapa ekonom memperingatkan penurunan imigrasi dapat menimbulkan hambatan yang lebih besar pada pertumbuhan.

Deutsche Bank mencatat bahwa pengurangan imigrasi mungkin memiliki dampak jangka panjang yang lebih merusak pada ekonomi daripada kebijakan perdagangan. Sementara semua orang fokus pada dampak tarif, kisah nyata bagi ekonomi AS adalah jatuhnya imigrasi, turun lebih dari 90 persen dibandingkan dengan tingkat tahun-tahun sebelumnya, setara dengan perlambatan pertumbuhan tenaga kerja lebih dari dua juta orang.

"Ini merupakan guncangan pasokan negatif yang jauh lebih berkelanjutan bagi ekonomi daripada tarif," jelas ahli strategi Deutsche Bank George Saravelos.

Di sisi lain, saham Tesla melonjak 3,82 persen setelah anjlok 14,26 persen pada Kamis, mendorong valuasi produsen kendaraan listrik itu di bawah angka USD1 triliun. Pemulihan ini membantu meredakan kekhawatiran yang lebih luas terkait pertikaian publik antara Trump dan Musk.

Sebagian besar saham teknologi berkapitalisasi besar juga bergerak naik. Alphabet naik 3 persen, sementara Apple, Amazon, dan Meta Platforms masing-masing naik sekitar 2 persen. 

Nvidia naik 1,21 persen, dan Microsoft naik tipis 0,58 persen menjadi 470,38, tertinggi sepanjang masa. Namun, saham Broadcom turun 5 persen meskipun laba kuartalannya solid, karena prospek perusahaan gagal memenuhi ekspektasi.

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah AS berdurasi 10 tahun naik menjadi 4,51 persen, naik dari 4,39 persen pada hari sebelumnya, menandai level tertingginya dalam dua minggu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)