Kondisi Rumah Sakit Al-Shifa yang rusak diserang Israel. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 10 November 2025 17:02
Gaza: Rumah Sakit Al-Shifa, kompleks medis terbesar di Jalur Gaza, kembali beroperasi sebagian setelah mengalami kerusakan berat akibat operasi militer Israel tahun lalu. Direktur rumah sakit, Muhammad Abu Salmiya, mengatakan sekitar 300 tempat tidur kini telah difungsikan kembali sejak gencatan senjata pada Januari 2025 memungkinkan dilakukannya perbaikan fasilitas utama di wilayah utara Gaza.
Sebelum serangan, Al-Shifa memiliki kapasitas 700 tempat tidur dan 22 ruang operasi. Kini, jumlah itu menyusut drastis menjadi hanya 300 tempat tidur dan 8 ruang operasi aktif. Peralatan medis canggih seperti MRI dan CT scan masih belum bisa digunakan.
“Meskipun ada gencatan senjata, korban luka terus berdatangan setiap hari. Situasinya sangat buruk,” kata Abu Salmiya.
Ia menjelaskan bahwa Al-Shifa kini menjadi satu-satunya pusat layanan kesehatan utama setelah sebagian besar rumah sakit di Gaza utara hancur total.