Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 10 November 2025 09:25
Gaza: Sayap militer kelompok pejuang Palestina Hamas, Brigade Al-Qassam, mengaku membutuhkan tambahan personel dan peralatan teknis guna mengevakuasi jenazah sandera Israel yang masih tersisa di Jalur Gaza.
“Proses evakuasi jenazah pada periode sebelumnya dilakukan dalam kondisi yang sangat sulit. Meski demikian, kami telah memenuhi seluruh kewajiban sesuai kesepakatan. Kami menegaskan bahwa pemulihan jenazah yang tersisa memerlukan tambahan brigade dan peralatan teknis,” demikian isi pernyataan Brigade Al-Qassam yang dikutip Antara, Senin, 10 November 2025.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober lalu. Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Hamas membebaskan 20 tahanan Israel yang ditahan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, sehingga seluruh sandera yang masih hidup telah dibebaskan.
Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 250 tahanan Palestina serta 1.718 warga Gaza yang sebelumnya ditahan. Saat ini, Hamas tengah menyerahkan kepada pihak Israel jenazah para sandera yang meninggal dalam tahanan.
Hingga kini, menurut otoritas Israel, Hamas telah mengembalikan 23 jenazah sandera. Sementara itu, lima jenazah lainnya diyakini masih berada di Gaza dan belum ditemukan.
Baca juga: Hamas Serahkan Jenazah Prajurit Israel Hadar Goldin dengan Dimediasi Turki