PBB Desak Hukum Laut Internasional Dihormati, Terkait Israel Serang Global Sumud Flotilla

Armada Global Sumud Flotilla yang mengarah ke Gaza. Foto: Anadolu

PBB Desak Hukum Laut Internasional Dihormati, Terkait Israel Serang Global Sumud Flotilla

Muhammad Reyhansyah • 3 October 2025 13:28

Gaza: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis, 2 Oktober 2025 menyerukan penghormatan terhadap hukum laut internasional serta memperingatkan agar tidak ada warga sipil yang menjadi korban, menyusul serangan Israel terhadap Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

“Sudah jelas, kami meyakini bahwa hukum yang berlaku di perairan internasional harus dihormati,” kata juru bicara PBB, Farhan Haq, dalam konferensi pers, seperti dikutip Anadolu, Jumat, 3 Oktober 2025. 

Ia menegaskan prioritas utama PBB adalah memastikan keselamatan seluruh penumpang kapal, serta menekankan agar mereka “diperlakukan secara adil dengan menghormati hak-hak dan martabat mereka.”

Ketika ditanya apakah serangan Israel melanggar hukum internasional, Haq menyatakan: “Kami mengetahui adanya Hukum Laut, dan kami percaya semua negara harus mematuhinya.”

Haq juga menanggapi klaim Israel terkait “koridor keamanan”, namun kembali menekankan bahwa fokus PBB adalah mencegah jatuhnya korban di kapal-kapal bantuan.

“Keyakinan kami adalah orang-orang yang hanya membawa bantuan kemanusiaan seharusnya tidak diganggu,” ujar Haq, seraya menegaskan dukungan penuh PBB terhadap upaya penyaluran bantuan untuk rakyat Gaza.

Israel menyerang armada tersebut ketika mendekati pantai Gaza pada Rabu malam, dan menahan sedikitnya 443 aktivis di kapal, menurut keterangan penyelenggara. The International Committee to Break the Siege on Gaza (ICBSG) melaporkan 22 kapal telah diserang dan disita Israel, sementara 19 lainnya diyakini juga menjadi sasaran namun belum terdokumentasi.

Dari empat kapal yang tersisa, dua kapal pendukung berbalik arah, sementara kapal Marinet masih berlayar menuju Gaza meski tertinggal jauh akibat gangguan teknis. Armada ini membawa bantuan kemanusiaan dan pasokan medis, berlayar sejak akhir Agustus, dan menjadi yang pertama dalam beberapa tahun terakhir dengan sekitar 50 kapal yang mengangkut ratusan simpatisan sipil.

Israel telah memberlakukan blokade atas Gaza selama hampir 18 tahun, serta memperketatnya pada Maret lalu dengan menutup perlintasan perbatasan dan menghalangi masuknya pangan serta obat-obatan. Kondisi tersebut mendorong wilayah berpenduduk hampir 2,4 juta jiwa itu ke jurang kelaparan.

Sejak Oktober 2023, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 66.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. PBB serta organisasi HAM berulang kali memperingatkan bahwa Gaza kian tidak layak huni, dengan kelaparan dan penyakit yang cepat menyebar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)