Riuh Tepuk Tangan untuk Presiden Palestina di PBB Usai Sebut Israel Lakukan Genosida

Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Sidang Majelis Umum PBB. Foto: UN Photo

Riuh Tepuk Tangan untuk Presiden Palestina di PBB Usai Sebut Israel Lakukan Genosida

Muhammad Reyhansyah • 26 September 2025 12:55

New York: Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mendapat tepuk tangan panjang dari para pemimpin dunia dalam Sidang Majelis Umum PBB setelah menuduh Israel melakukan "genosida" di Jalur Gaza. 

Dalam pidato virtualnya, Abbas mengecam pendudukan Israel, menolak rencana aneksasi, sekaligus menyerukan perdamaian dengan dukungan internasional. Ia menegaskan kembali pengakuan Palestina atas hak Israel untuk eksis sejak 1988 dan 1993.

“Patut dicatat bahwa kami telah mengakui hak Israel untuk ada pada 1988 dan 1993. Dan kami masih mengakui hak ini,” katanya, sembari menekankan bahwa lebih dari 1.000 resolusi PBB terkait Palestina belum pernah diimplementasikan.
 

Baca: Presiden Abbas Tegaskan Hamas Tak Punya Peran dalam Negara Palestina.

Mengutip dari Fox News, Jumat, 26 September 2025, Abbas menegaskan kesiapannya untuk mengambil alih tanggung jawab keamanan dan pemerintahan di Gaza di bawah Otoritas Nasional Palestina. 

“Kami tidak ingin memimpin negara bersenjata. Kami menginginkan negara sipil modern yang bebas dari kekerasan, senjata, dan ekstremisme, yang menghormati hukum, hak asasi manusia, serta berinvestasi pada pembangunan, teknologi, dan pendidikan bukan peperangan,” ujar Abbas.

Ia menegaskan Hamas tidak akan diberi kendali, dan faksi itu harus menyerahkan senjatanya. Abbas juga menolak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel. “Tindakan itu tidak mewakili rakyat Palestina maupun perjuangan mereka yang adil untuk kebebasan dan kemerdekaan,” tegasnya.

Setelah sejumlah negara Eropa mengakui Palestina, Abbas menuntut status keanggotaan penuh di PBB. Ia juga menegaskan komitmen untuk bekerja sama dengan Presiden AS Donald Trump, Arab Saudi, Prancis, serta badan dunia itu guna melaksanakan rencana perdamaian.

Abbas mengklaim Yerusalem sebagai “ibu kota abadi” Palestina. “Fajar kebebasan akan muncul, dan bendera Palestina akan berkibar tinggi di langit kami sebagai simbol martabat, keteguhan, dan kebebasan dari belenggu pendudukan,” ucap Abbas.

Ia mengecam rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang “Greater Israel” serta kekerasan pemukim di Tepi Barat. “Terorisme pemukim meningkat. Mereka membakar rumah dan ladang, mencabut pohon, menyerang desa, dan membunuh warga Palestina tak bersenjata di siang hari bolong dengan perlindungan tentara pendudukan,” katanya.

Abbas menegaskan penderitaan rakyat Palestina akibat “genosida, kehancuran, kelaparan, dan pengusiran,” sambil kembali menolak menyamakan solidaritas terhadap perjuangan Palestina dengan antisemitisme.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)