Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Metrotvnews.com/Husen.
Husen Miftahudin • 19 November 2025 16:43
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah pada 18 November 2025 tercatat sebesar Rp16.735 per USD, atau melemah 0,69 persen (ptp) dibandingkan dengan level pada akhir Oktober 2025.
Meskipun demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan nilai tukar rupiah masih terkendali walaupun diterpa besarnya tekanan akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang terus meningkat.
"Pelemahan ini sejalan dengan pergerakan mata uang regional dan mitra dagang Indonesia," ungkap Perry dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan Periode November 2025, Rabu, 19 November 2025.
(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
Tempuh langkah stabilisasi
Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah besarnya tekanan dari ketidakpastian global, jelas Perry, Bank Indonesia menempuh langkah stabilisasi melalui intervensi baik transaksi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar luar negeri maupun transaksi spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di pasar domestik, serta pembelian SBN di pasar sekunder.
Peningkatan konversi valas ke rupiah oleh eksportir seiring penerapan penguatan kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) serta tambahan pasokan valas dari korporasi juga mendukung tetap terkendalinya nilai tukar rupiah.
Ke depan, Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah termasuk melalui intervensi terukur di pasar spot,
off-shore NDF dan domestik NDF, serta pembelian SBN di pasar sekunder sehingga dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi.
"Nilai tukar rupiah diprakirakan akan stabil didukung oleh imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas Perry.