Banyak Spekulasi Bikin Harga Emas Dunia Stagnan

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Banyak Spekulasi Bikin Harga Emas Dunia Stagnan

Eko Nordiansyah • 19 August 2025 09:03

Chicago: Harga emas dunia diperdagangkan sideways pada Senin, 18 Agustus 2025 saat para pedagang menunggu pertemuan antara Trump, Zelensky, dan para pemimpin Eropa di Washington. Sebelumnya pertemuan terjadi minggu lalu antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Spekulasi yang berkembang tentang gencatan senjata dalam kesepakatan damai membatasi harga bullion, yang diperdagangkan di dekat USD3.330, hampir tidak berubah.

Melansir FXStreet, Selasa, 19 Agustus 2024, XAU/USD diperdagangkan dalam kisaran USD3.320-USD3.360 sepanjang hari saat para pelaku pasar bersiap untuk rilis Risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve (The Fed) dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole pada Jumat.

Harapan The Fed akan mengurangi suku bunga pada September tetap tinggi, meskipun para pedagang menghilangkan peluang 50 bp yang muncul setelah laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS.

Namun, Indeks Harga Produsen (PPI) Juli mengejutkan para investor, yang juga bertaruh bank sentral mungkin mengurangi suku bunga pada pertemuan September.
 

Baca juga: 


(Ilustrasi emas. Foto: Dok Bappebti)

Faktor geopolitik memengaruhi harga emas

Selain itu, geopolitik akan memainkan perannya saat para pelaku pasar semakin optimis untuk kemungkinan gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia, setelah pertemuan Trump dengan Putin di Alaska pada Jumat.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu di Gedung Putih. Sejauh ini, Trump menyambut Zelenskiy, mengatakan, merupakan suatu kehormatan untuk memiliki dia di sana.

Sementara Zelenskiy mengucapkan terima kasih atas upaya Trump untuk mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri perang di Ukraina. Namun, Trump baru-baru ini mengatakan bahwa dia tidak berpikir akan ada gencatan senjata.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)