Ilustrasi. Foto: Dok MI
New York: Dolar AS menguat tipis pada Senin, 18 Agustus 2025 di awal pekan yang didominasi oleh langkah-langkah untuk mengakhiri perang di Ukraina serta simposium Jackson Hole Federal Reserve yang banyak dicermati.
Melansir Investing.com, Selasa, 19 Agustus 2025, indeks dolar yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,2 persen lebih tinggi menjadi 97,890, setelah turun 0,4 persen minggu lalu.
Pertemuan Trump-Zelensky
Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin akhir pekan lalu gagal menghasilkan gencatan senjata di Ukraina. Kini perhatian beralih ke pertemuan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Washington.
Zelensky didampingi oleh beberapa pemimpin Eropa, dan kemungkinan akan ditekan untuk menyetujui penyelesaian yang selama ini dianggap menguntungkan Rusia, termasuk kehilangan sebagian wilayah Donetsk timurnya.
Ukraina sebelumnya menolak gagasan untuk menyerahkan wilayahnya kepada Rusia. Sementara Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa Zelensky dapat mengakhiri perang dengan Rusia 'hampir segera' dengan menyetujui tuntutan Moskow.
"Ukraina dan Eropa telah menjadikan jaminan keamanan (termasuk dari AS) sebagai inti dari setiap jalan menuju perdamaian. Klarifikasi lebih lanjut mengenai situasi ini hari ini dapat disambut baik oleh pasar, meskipun masalah wilayah tampaknya sulit diatasi," kata analis di ING, dalam sebuah catatan.
(Ilustrasi. Foto: Dok MI)
Menanti kebijakan The Fed
Di tempat lain, perhatian akan tertuju pada simposium Jackson Hole Federal Reserve akhir pekan ini, dengan Ketua Jerome Powell yang akan berbicara tentang prospek ekonomi dan kerangka kebijakan The Fed pada Jumat.
"Mungkin terlalu dini bagi Powell untuk mengonfirmasi penurunan suku bunga The Fed pada September. Namun ketika fakta pasar tenaga kerja yang 'solid' berubah, Powell harus mengakuinya," kata ING.
Pasar sekarang memperkirakan peluang sekitar 85 persen The Fed akan menurunkan suku bunga seperempat poin bulan depan, dan Powell harus sangat
hawkish untuk mengubah arah secara signifikan.
"Dengan tawaran aset berisiko dan harga energi yang ditawarkan, kami memperkirakan dolar akan tetap berada di bawah sedikit tekanan karena investor berbasis dolar terus berinvestasi," tambah ING.