PBB Sebut Bantuan Belum Diterima Warga Walau Sudah Masuk ke Gaza

Truk bantuan kemanusiaan mulai masuk ke Gaza. (Anadolu Agency)

PBB Sebut Bantuan Belum Diterima Warga Walau Sudah Masuk ke Gaza

Willy Haryono • 21 May 2025 09:25

Gaza: Dua hari setelah Israel mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza, berbagai pasokan kebutuhan pokok itu masih belum diterima warga Palestina yang sangat membutuhkan.

Sebagian besar dari 2,1 juta penduduk Gaza sangat membutuhkan bantuan dasar, seperti makanan dan obat-obatan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Hanya untuk memperjelas, meski lebih banyak pasokan telah masuk ke Jalur Gaza, kami belum dapat mengamankan kedatangan pasokan tersebut ke gudang dan tempat pengiriman kami," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, dikutip dari Euronews, Rabu, 21 Mei 2025.

Israel terus melanjutkan serangan militer "besar" barunya di Gaza meski ada kritik internasional yang berkembang dari sekutu dan musuh. Israel meluncurkan banyak serangan udara di seluruh Gaza, yang menurut pejabat kesehatan menewaskan sedikitnya 85 warga Palestina.

Otoritas Israel mengatakan mereka mengizinkan masuknya puluhan truk lagi yang membawa bantuan pada Selasa kemarin.

Warga Gaza telah bertahan hidup dalam kondisi mengerikan setelah Israel memberlakukan blokade terhadap semua impor ke Gaza hampir tiga bulan lalu. Para ahli telah berulang kali memperingatkan bahwa sebagian besar penduduk berada dalam risiko kelaparan yang parah.

COGAT, badan pertahanan Israel yang mengawasi bantuan kemanusiaan, mengatakan lima truk masuk pada hari Senin dan 93 truk masuk pada hari Selasa. Dujarric mengatakan PBB mengonfirmasi hanya beberapa puluh truk yang memasuki Gaza di hari Selasa.

Bantuan tersebut meliputi tepung untuk toko roti, makanan untuk dapur umum, perlengkapan medis, dan banyak lagi.

Namun, tidak satu pun dari bantuan itu yang benar-benar sampai ke warga Palestina, menurut PBB. Dujarric menggambarkan proses keamanan baru untuk mendapatkan bantuan yang akan dikirim ke gudang sebagai "panjang, rumit, dan berbahaya."

Ia mengatakan persyaratan militer Israel bagi pekerja bantuan untuk membongkar dan memuat ulang truk menghambat upaya mendistribusikan bantuan. COGAT belum segera mengomentari prosedur baru tersebut.

Baca juga:  Puluhan Negara Desak Israel Buka Akses Bantuan Secara Penuh ke Gaza

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)