Ilustrasi. Foto: MI
Annisa Ayu Artanti • 22 February 2024 16:34
Jakarta: Nilai tukar rupiah (
kurs rupiah) terhadap dolar Amerika Serikat bertenaga usai rilisnya risalah pertemuan The Fed yang menyatakan The Fed tidak terburu-buru dalam menurunkan suku bunga.
Mengacu data
Bloomberg, Kamis, 22 Februari 2024, rupiah terpantau menguat 45,5 poin atau 0,29 persen menjadi Rp15.589 per USD.
Sementara itu, berdasarkan data
Yahoo Finance rupiah menguat 44 poin atau 0,28 persen menjadi Rp15.585 per USD. Pada pembukaan perdagangan hari ini rupiah masih berada di posisi Rp15.650 per USD.
Indikator pelemahan dolar AS
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar melemah lantaran risalah pertemuan The Fed pada akhir Januari menunjukkan bank tersebut tidak terburu-buru untuk mulai menurunkan suku bunga lebih awal.
Gagasan ini diamini oleh sejumlah pejabat The Fed pada minggu ini, yang menyebutkan kekhawatiran atas inflasi yang stagnan dan kuatnya perekonomian AS.
"Komentar tersebut membuat sebagian besar pedagang menghapus ekspektasi penurunan suku bunga pada Maret dan Mei, sekaligus meningkatkan ekspektasi bank sentral akan mempertahankan suku bunga stabil pada Juni," kata Ibrahim.
Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang memperkirakan peluang sebesar 53,6 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juni, dan peluang sebesar 28,7 persen agar suku bunga tetap stabil.
Sementara itu dari domestik, Ibrahim mengatakan, Bank Indonesia (BI) optimistis ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik dari prakiraan, yakni di kisaran 4,7-5,5 persen pada tahun ini.
"Prospek ini dipengaruhi oleh membaiknya ekspor sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia serta tetap baiknya permintaan domestik didukung oleh positifnya keyakinan pelaku ekonomi," jelas dia.