9,9 Juta Masyarakat Indonesia Belum Punya Rumah

Kepala Staf Kepresidenan RI (KSP) Moeldoko. Foto: tangkapan layar YouTube.

9,9 Juta Masyarakat Indonesia Belum Punya Rumah

Ade Hapsari Lestarini • 31 May 2024 16:17

Jakarta: Kepala Staf Kepresidenan RI (KSP) Moeldoko mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 9,9 juta masyarakat Indonesia saat ini belum punya rumah.

Hal ini pula yang mendasari pemerintah untuk mengatasi kekurangan (backlog) perumahan, sehingga dibentuklah program Tabungan Perumahan Rakyat alias Tapera.

"Tapera ini sesungguhnya perpanjangan dari Bapertarum, dulu dikhususkan untuk ASN, sekarang diperluas kepada pekerja mandiri dan juga swasta. Kenapa diperluas? Karena ada problem backlog yang dihadapi oleh pemerintah saat ini, ada 9,9 juta masyarakat Indonesia yang belum punya rumah, berdasarkan data BPS," ujar Moeldoko saat konferensi pers, Jumat, 31 Mei 2024.

 

Baca juga: Aturan Pemotongan Gaji untuk Tapera Perlu Dikaji Ulang
 

Masyarakat harus punya rumah


Oleh karena itu, lanjut Moeldoko, pemerintah berpikir keras mengatasi hal ini. Pemerintah, ujar dia, memahami antara jumlah kenaikan gaji dan tingkat inflasi di sektor perumahan tidak seimbang. Oleh karena itu harus ada upaya keras agar masyarakat pada akhirnya nanti bisa punya rumah.

"Walaupun terjadi inflasi tapi masih bisa punya tabungan untuk membangun rumahnya, itu sebenarnya yang dipikirkan. Caranya dengan skema yang melibatkan pemberi kerja, dalam hal ini juga pemerintah beri 0,5 persen untuk ASN. Sementara yang 0,5 persen untuk pekerja mandiri dan swasta atau yang bekerja di orang lain, pemberi kerja, memberikan pembiayaannya," jelas Moeldoko.

Menurut Moeldoko, masyarakat juga perlu memahami, perumahan ini bukan hanya Indonesia saja yang mengatur, pemerintah di berbagai negara juga mengatur skema seperti ini. Misalnya Malaysia hingga Singapura.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)