Rupiah Melemah 0,14% ke Rp15.637/USD

Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Susanto.

Rupiah Melemah 0,14% ke Rp15.637/USD

Husen Miftahudin • 22 January 2024 16:16

Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini masih tak mampu menaklukan dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bloomberg, Senin, 22 Januari 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp15.637 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah 22 poin atau setara 0,14 persen dari posisi Rp15.615 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, alat CME Fedwatch menunjukkan pada Senin para pedagang sekarang memperkirakan adanya peluang lebih besar dimana The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada Maret, dibandingkan dengan ekspektasi awal untuk penurunan suku bunga.

"Alat ini menunjukkan peluang sebesar 52,9 persen bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil, naik tajam dari peluang 19 persen yang terlihat pada minggu lalu. Pedagang juga memperkirakan peluang sebesar 46,2 persen untuk pemotongan sebesar 25 basis poin, turun tajam dari peluang 76,3 persen yang terlihat pada minggu lalu," papar Ibrahim.

Pergeseran ekspektasi ini terjadi di tengah pernyataan para pejabat The Fed yang menyatakan masih terlalu dini bagi bank sentral untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga, terutama karena inflasi masih stagnan. Bank sentral juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan minggu depan.

Namun sebelum itu, serangkaian data penting perekonomian AS akan dirilis minggu ini. Data PDB kuartal keempat akan dirilis pada Kamis, sedangkan data indeks harga PCE yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed akan dirilis pada Jumat.

"Kedua pembacaan tersebut diperkirakan akan menjadi faktor dalam rencana suku bunga The Fed tahun ini," terang dia.

Baca juga: Awal Pekan, Rupiah Dibuka Turun Tipis 0,05%
 

Dorong investasi masuk KEK


Ibrahim mengungkapkan, pemerintah membidik investasi senilai Rp77,5 triliun di 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada 2024, naik 17,4 persen dibanding capaian 2023 senilai Rp66 triliun. Sepanjang tahun lalu investasi di KEK menyerap 57.005 tenaga kerja, sementara di 2024 ditargetkan mampu menyerap 38.227 tenaga kerja.

Secara kumulatif sejak 2015 hingga 2023, investasi di KEK telah menyerap investasi sebesar Rp177,5 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 117.492 orang, dengan jumlah pelaku usaha/industri sebanyak 331 perusahaan.

"KEK memberikan beragam fasilitas fiskal ke perusahaan yang berinvestasi di KEK, yakni fasilitas pajak, kepabeanan, dan cukai," tutur dia.

Terkait pajak misalnya ada pengurangan PPh Badan 25, kemudian untuk impor untuk bahan baku dan penolong ada penangguhan BM, pembebasan cukai, pembebasan PPN, PPnBM serta PPh impor dan pembebasan atau keringanan pajak daerah dan retribusi daerah (PDRD).

Selain fasilitas pajak, cukai, dan kepabeanan di atas, pemerintah juga memberikan kemudahan bagi pengusaha dalam hal pertanahan, perizinan, dan keimigrasian.

"Keseluruhan investasi di KEK memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian dengan tren yang cenderung meningkat selama periode 2019-2023," terang Ibrahim.

Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan besok akan bergerak secara fluktuatif meskipun kemungkinan besar akan ditutup melemah.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.610 per USD hingga Rp15.660 per USD," ucap Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)