Geely. Foto: Istimewa.
Beijing: Geely Automobile Holdings, cabang dari kerajaan mobil miliarder Li Shufu yang terdaftar di Hong Kong, adalah produsen mobil Tiongkok terbaru yang mengatakan bahwa tarif tambahan tarif dari Uni Eropa (UE) akan berdampak besar terhadap ekspor ke benua tersebut.
“Peningkatan tarif impor UE akan berdampak relatif besar pada penjualan kendaraan Zeekr dan Geely di pasar Eropa,” kata Eksekutif Geely Auto yang juga menjabat sebagai CEO kendaraan listrik murni (EV) Zeekr Andy An, dilansir Channel News Asia, Kamis, 22 Agustus 2024.
Komisi Eropa mengusulkan tarif sebesar 19,3 persen pada impor kendaraan listrik dari Geely sedikit lebih rendah dari 19,9 persen yang diperdebatkan sebelumnya.
Sementara itu, Amerika telah menaikkan tarif kendaraan listrik Tiongkok sebanyak empat kali lipat hingga lebih dari 100 persen. Negara-negara lain termasuk Turki dan Kanada telah mengambil atau sedang mempertimbangkan tindakan serupa.
Direktur eksekutif Geely Auto Daniel Li, menambahkan Geely telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Eropa selama lebih dari satu dekade melalui investasinya.
Perusahaan induk mengendalikan Volvo Cars dari Swedia, dan merek Inggris Lotus Cars dan London Electric Vehicle Company.
"Hal ini akan memungkinkan respons yang lebih fleksibel terhadap tarif mengingat Geely memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan, seperti fasilitas produksi yang ada untuk Volvo dan Lotus," kata Li.
Geely Auto membukukan kenaikan laba bersih sebesar 575 persen pada Rabu pagi menjadi 10,6 miliar yuan untuk enam bulan yang berakhir 30 Juni dibandingkan tahun sebelumnya.
Pelepasan anak perusahaan dari pendirian usaha Horse dengan mitra Renault dan Saudi Aramco menghasilkan keuntungan sebesar 7,5 miliar yuan, kata produsen mobil tersebut.
Tidak termasuk item dan kerugian penurunan nilai aset, laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham adalah 3,37 miliar yuan, naik 114 persen. Pendapatan naik 47 persen menjadi 107,3 miliar yuan.
Pengiriman kendaraan meningkat 41 persen pada semester pertama menjadi 955.730 unit, dengan kendaraan listrik dan hibrida plug-in memimpin pertumbuhan tersebut. Kinerja yang kuat membuat Geely menaikkan target penjualannya pada 2024 menjadi dua juta kendaraan dari 1,9 juta.
Pasar ketat Tiongkok
Geely Auto juga sedang berjuang melawan pasar domestik yang sangat kompetitif di Tiongkok, dimana perang harga telah memukul keuntungan para produsen mobil dan melemahnya perekonomian telah membebani belanja konsumen untuk barang-barang mahal seperti mobil baru.
Dalam upaya untuk meningkatkan belanja otomotif, Pemerintah Tiongkok telah memperkenalkan insentif uang tunai bagi pembeli yang menukar kendaraan lama dengan kendaraan listrik baru yang memenuhi syarat dan mobil bensin hemat bahan bakar, dengan potongan harga hingga 20.000 yuan.
Subsidi ini akan menguntungkan produsen mobil termasuk Geely, dan Bloomberg NEF memperkirakan kebijakan tersebut berpotensi mendorong penjualan 1,1 juta kendaraan listrik atau senilai sekitar USD26 miliar.