Kereta Api Turangga dengan Kereta Api lokal mengalami tabrakan di petak Jalan Cicalengka-Haurpuguh, Kabupaten Bandung. Medcom.id/ P Aditya Prakasa
Media Indonesia • 6 January 2024 23:10
Jakarta: Direktur eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menduga penyebab tabrakan maut kereta api lokal Bandung Raya dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, akibat kelalaian manusia (human error). Kecelakaan adu banteng itu terjadi di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka.
Deddy menuturkan human error bisa terjadi dari faktor kelalaian petugas pengatur perjalanan kereta api (PPKA) yang mengatur sinyal keberangkatan atau penghentian kereta. Bisa juga, karena ada kelalaian dari masinis yang melanggar ketentuan sinyal.
"Insiden ini bisa saja karena ada kelalaian PPAK yang tidak bisa mengatur kereta, sehingga kereta tabrakan, atau karena masinis yang melanggar sinyal," ujar Deddy saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu, 6 Januari 2024.
Deddy menuturkan di Stasiun Cicalengka masih menggunakan perangkat sinyal secara mekanik alias pengaturan sinyal dilakukan manual oleh petugas. Sementara, sejak November 2022, persinyalan di Stasiun Haurpugur diganti dari sebelumnya mekanik menjadi persinyalan elektrik. Dengan perbedaan sistem persinyalan tersebut, plus jalur yang dilewati merupakan jalur tunggal (single track), lebih rawan terjadi kecelakaan.
"Yang saya tahu ada permasalahan persinyalan. Di Stasiun Cicalengka itu masih mekanik alias sistem lama, sedangkan di Haurpugur itu lebih modern. Dengan perbedaan itu, petugas kereta tidak bisa melihat arah aman kereta," ungkapnya.
Baca juga: Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Julian, Masinis Korban Kecelakaan KA di Cicalengka |