Harga Minyak Dunia Ambruk Lagi, Kali Ini Merosot Lebih dari 3%

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Ambruk Lagi, Kali Ini Merosot Lebih dari 3%

Husen Miftahudin • 11 April 2025 09:06

Houston: Harga minyak dunia turun lebih dari USD2 per barel pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), menghapus reli sesi terakhir. Ini terjadi karena investor menilai kembali jeda yang direncanakan dalam tarif Amerika Serikat (AS) yang luas dan fokus beralih ke perang dagang yang semakin dalam antara Washington dan Beijing.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Jumat, 11 April 2025, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD2,28, atau 3,7 persen, menjadi USD60,07 per barel. Minyak mentah berjangka Brent turun USD2,15, atau 3,3 persen, menjadi USD63,33 per barel.
 
Kedua kontrak telah naik lebih dari USD2 per barel pada perdagangan Rabu setelah Presiden AS Donald Trump menghentikan tarif tinggi yang telah diumumkannya terhadap puluhan mitra dagang AS seminggu yang lalu, menandai perubahan arah yang tiba-tiba kurang dari 24 jam setelah pungutan tersebut berlaku.
 
Namun, pada saat yang sama, Trump juga menaikkan tarif terhadap Tiongkok. Tarif AS atas impor Tiongkok kini mencapai total 145 persen. Tiongkok sendiri mengumumkan pungutan impor tambahan atas barang-barang AS, dengan mengenakan tarif sebesar 84 persen.
 
Tarif yang lebih tinggi terhadap Tiongkok kemungkinan akan mendorong impor minyak mentah AS yang lebih rendah oleh Beijing, mendukung pasokan dan meningkatkan tingkat penyimpanan AS.
 

Baca juga: Meski Ada Dampak Tarif Trump, Inflasi AS Malah Terpangkas


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Ekspor minyak AS ke Tiongkok turun

 
Adapun ekspor minyak mentah AS ke Tiongkok turun menjadi 112 ribu barel per hari (bph) pada Maret, hampir setengah dari 190 ribu bph tahun lalu, data dari pelacak kapal Kpler menunjukkan.
 
Sementara itu stok minyak mentah AS naik 2,6 juta barel minggu lalu, data pemerintah menunjukkan pada Rabu, hampir dua kali lipat dari peningkatan 1,4 juta barel yang diproyeksikan analis dalam jajak pendapat Reuters.
 
Badan Informasi Energi AS menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi globalnya dan memperingatkan tarif dapat sangat membebani harga minyak, karena memangkas perkiraan permintaan minyak AS dan global untuk tahun ini dan tahun depan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)