Tersangka C alias Ken. Istimewa.
Siti Yona Hukmana • 27 August 2025 15:20
Jakarta: Dwi Hartono (DH), aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank pelat merah di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta pernah bertemu dengan tersangka C alias Ken. Hal ini diakui langsung oleh C alias Ken.
Keduanya sama-sama ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya sebagai aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham. C alias Ken mengakui bertemu Dwi Hartono saat ditangkap penyidik di rumahnya, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
"Saya terakhir ketemu sama Dwi itu di Hotel Fairmont. Sebulan atau dua bulan lalu," kata C alias Ken seperti dilihat dalam video penangkapan, Rabu, 27 Agustus 2025.
Penyidik menanyakan obrolan saat bertemu Dwi Hartono. Namun, jawaban Ken tidak terdengar jelas dalam video.
"Ngobrol tentang dari eee apaa di House of Yuen Restoran," ujar C alias Ken.
Dalam penangkapan itu, penyidik Subdit Jatanras menggeledah rumah C alias Ken. Kemudian, menemukan wig. Ken mengakui dia menggunakan wig karena botak.
"Aduh, ketahuan deh. Botak soalnya saya. Kalau pertemuan sama orang ada pakai wig," ujar Ken.
Dwi Hartono merupakan pengusaha bimbingan belajar (bimbel) asal Jambi yang berperan sebagai aktor intelektual penculikan Mohamad Ilham Pradipta. Dia juga pernah terlibat kasus pemalsuan ijazah SMA paket C di Polrestabes Semarang dan divonis 2 tahun penjara.
Dwi Hartono ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama dua tersangka lainnya YJ, dan AA di Solo, Jawa Tengah pada Sabtu, 23 Agustus 2025 pukul 20.10 WIB. Sedangkan, C alias Ken ditangkap di PIK, Jakarta Utara pada Minggu, 24 Agustus 2025 pukul 15.20 WIB.
Sementara itu, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga menangkap empat tersangka selaku penculik. Yakni AT, RS, RAH, dan Erasmus Wawo (RW). Teranyar, Dirreskrimum Polda Metro Jaya kembali menangkap tujuh tersangka lainnya. Namun, inisialnya belum disampaikan.
Sehingga, total saat ini sudah 15 tersangka ditangkap Polda Metro terkait kematian Kepala KCP Bank Pemerintah Mohamad Ilham Pradipta. Adapun perannya, terbagi menjadi empat klaster.
Pertama, aktor intelektual. Kedua, klaster membuntuti. Ketiga, klaster menculik. Keempat, klaster penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang jenazah korban. Namun, motif pembunuhan Ilham Pradipta masih didalami.
Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025. Aksi penculikan pria 37 tahun itu terekam CCTV.
Korban ditemukan tewas oleh seorang warga saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB. Korban ditemukan di persawahan dalam kondisi mata terlilit lakban dan tangan serta kaki terikat.
Hasil autopsi, pelaku diduga membunuh korban dengan benda tumpul pada bagian dada dan leher. Korban juga diduga tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, diduga ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan korban kesulitan bernapas.