Logo untuk Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan atau OCHA. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 26 July 2025 14:10
New York: Kepala bantuan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Tom Fletcher, menuntut Israel memberikan bukti atas tuduhan bahwa staf dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memiliki keterkaitan dengan kelompok pejuang Palestina, Hamas. Permintaan ini disampaikan Fletcher dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB, menurut dokumen yang dilihat Reuters pada Jumat, 25 Juli.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Rabu lalu, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon menyatakan bahwa Fletcher dan OCHA tidak lagi netral, serta mengumumkan bahwa ratusan pegawai OCHA akan menjalani pemeriksaan keamanan. Ia juga menyebut Israel akan membatasi masa berlaku visa OCHA hanya satu bulan.
“Israel telah menemukan bukti jelas keterlibatan Hamas dalam tubuh OCHA,” kata Danon kepada 15 anggota Dewan Keamanan, tanpa menyampaikan bukti secara publik.
Menanggapi pernyataan itu, Fletcher menyatakan dalam suratnya bahwa ini adalah pertama kalinya tuduhan semacam itu disampaikan kepada PBB, dan bahwa tuduhan tersebut “sangat serius dan berdampak langsung terhadap keamanan staf kami.”
“Saya mengharapkan otoritas Israel segera membagikan bukti apa pun yang menjadi dasar mereka menyampaikan tuduhan tersebut kepada Dewan Keamanan,” tulis Fletcher, dikutip dari AsiaOne, Sabtu, 26 Juli 2025.
Fletcher menjelaskan bahwa OCHA, di seluruh dunia, menjalin komunikasi dengan semua pihak dalam konflik bersenjata guna memastikan akses kemanusiaan, perlindungan terhadap warga sipil, serta penegakan prinsip-prinsip kemanusiaan.
“Sebagaimana diketahui otoritas Israel, kontak kami dengan Hamas juga mendukung upaya pembebasan sandera,” tutur dia.
Danon menegaskan bahwa Israel berkomitmen untuk membantu warga sipil dan menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Namun, katanya, “Kami tidak akan bekerja sama dengan organisasi yang lebih memilih politik ketimbang prinsip.”