Balita Meninggal Gegara Cacing, Legislator Menyoriti Kinerja Perangkat Desa

Ilustrasi Kompleks Parlemen. Foto: Metrotvnews.com/Fachri.

Balita Meninggal Gegara Cacing, Legislator Menyoriti Kinerja Perangkat Desa

Rahmatul Fajri • 23 August 2025 10:17

Jakarta: Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mengaku prihatin atas meninggalnya seorang balita bernama Raya di Sukabumi dalam kondisi tubuh penuh cacing. Ia menilai kejadian memilukan tersebut menjadi peringatan keras atas lemahnya sistem perlindungan sosial dan layanan kesehatan dasar.

"Tragedi ini menimbulkan duka yang menyayat hati sekaligus menjadi peringatan keras bagi semua pihak. Peristiwa ini tidak terjadi jika fungsi pencegahan, pemantauan, dan perlindungan sosial berjalan dengan baik," kata Netty dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 23 Agustus 2025.

Dia memahami kekecewaan masyarakat atas peristiwa tersebut. Hal itu menandakan lambannya respons pemerindah desa menyikapi permasalahan yang dialami masyarakat.

"Ada yang menilai pemerintah desa dan perangkatnya kurang sigap dalam mengawasi kesehatan warganya,” ungkap Netty.
 

Baca juga: 

80 Tahun Indonesia Merdeka, Legislator Prihatin Masih ada Balita Cacingan


Netty menekankan pentingnya peran perangkat desa, kader posyandu, PKK, dan bidan desa sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dia pun menyoroti kelemahan dalam sistem pendataan dan distribusi bantuan sosial yang belum menjangkau seluruh warga miskin dan rentan.

"Masih banyak keluarga miskin yang terabaikan dari data penerima manfaat, tidak memiliki dokumen kependudukan maupun jaminan kesehatan, sehingga kesulitan mengakses layanan dasar ketika kondisi darurat," sebut Netty.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menuturkan kelemahan sistem perlindungan sosial harus segera dievaluasi. Sehingga, kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Ini harus menjadi evaluasi serius. Perlindungan sosial tidak boleh sebatas program administratif, tetapi benar-benar hadir ketika rakyat membutuhkan, terutama bagi keluarga miskin dan rentan,” ujar Netty.

Netty juga mendorong optimalisasi peran posyandu. Serta, kemudahan akses terhadap layanan kesehatan, termasuk bagi warga yang belum memiliki dokumen resmi.

"Kita harus mengoptimalkan fungsi posyandu sebagai pusat deteksi dini kesehatan anak dengan dukungan tenaga kesehatan desa. Kita juga harus mempermudah akses layanan kesehatan darurat, agar warga miskin yang tidak memiliki dokumen pun bisa segera ditangani," kata Netty

Balita perempuan bernama Raya asal Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal setelah tubuhnya dipenuhi cacing. Raya sudah lama dalam pengawasan gizi oleh petugas desa di Kampung Padangenyang, Desa Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.

Bocah perempuan berusia empat tahun itu dikenal sebagai salah satu anak dengan status BGM (bawah garis merah), istilah medis untuk kondisi gizi buruk. Raya pun menjadi perhatian utama dalam pelayanan posyandu setempat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)