Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Caniago. Foto: Istimewa.
Jakarta: Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing. Padahal, Indonesia sudah merdeka selama 80 tahun.
“Saya prihatin, di 80 tahun Indonesia merdeka masih ada anak balita yang menderita cacingan,” kata Irma saat dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Politikus Partai NasDem itu mengatakan pemerintah telah memberikan akses pelayanan kesehatan gratis bagi fakir miskin berupa program Penerima Bantuan Iuran (PBI) di BPJS Kesehatan. Namun, ia menilai masih banyak masyarakat yang belum teredukasi mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan.
“Sayangnya, masyarakat masih banyak yang abai dan tidak memahami pentingnya pola hidup bersih dan sehat,” kata Irma.
Irma mempertanyakan peran pemerintah daerah (pemda) dalam memperhatikan kondisi kebutuhan dasar bagi masyarakat. Seharusnya, pemda tidak boleh lagi membiarkan warganya mandi, cuci, dan buang air di kali.
"Mereka harus menyediakan sumur dan jamban sehat. Sayangnya, banyak pemda yang hanya bisa menghabiskan APBD tanpa tahu apa yang menjadi kebutuhan dasar warganya,” ungkap Irma.
Irma mengatakan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membantu tingginya biaya pengobatan atau kuratif pada BPJS Kesehatan. Ia meminta pemerintah agar terus menggencarkan sosialisasi Germas agar penyakit yang dapat menjangkit dapat dihindari.
“Saya sebagai anggota Komisi IX DPR RI mendorong pemerintah untuk tetap melaksanakan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat pada masyarakat agar kejadian cacingan yang sampai merenggut nyawa balita ini dapat dihindari,” ujar Irma.
Sebelumnya, Raya, seorang balita berusia tiga tahun di Sukabumi meninggal di RSUD Sekarwangi akibat cacingan akut. Kasus ini menuai perhatian publik karena korban berasal dari keluarga kurang mampu dan sempat terkendala biaya serta akses jaminan kesehatan.