Menteri LH: Puncak Emisi Indonesia Diproyeksikan Terjadi Setelah 2035

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq. Branda Antara

Menteri LH: Puncak Emisi Indonesia Diproyeksikan Terjadi Setelah 2035

Achmad Zulfikar Fazli • 28 October 2025 20:16

Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan dalam dokumen iklim Second Nationally Determined Contribution (SNDC) diproyeksikan Indonesia mencapai puncak emisi setelah 2035. Sebab, sektor energi belum dapat mencapai puncak emisi pada 2030.

Hanif mengatakan implementasi SNDC akan dilakukan pada 2031-2035, dengan penghitungan target menggunakan referensi level emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2019.

"Di dalam dokumen Second NDC maka di tahun 2035 kita belum sampai ke puncak emisi, terutama dari sektor energi. Sektor energi diproyeksikan akan mencapai puncak emisi di tahun 2038, sesuai dengan skenario dari teman-teman Kementerian ESDM," tutur Hanif usai penandatanganan nota kesepahaman Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan WWF Indonesia di Jakarta, dilansir dari Antara, Selasa, 28 Oktober 2025. 

Namun, kata dia, di dalam proyeksi SNDC jumlah emisi total pada 2035 akan ditekan melalui penguatan sektor kehutanan dan penggunaan lahan (forestry and other land uses/FOLU).

"Jadi FOLU itu diproyeksikan di tahun 2035 harus mampu -206 juta ton CO2 ekuivalen," tutur Hanif. 


 

Baca Juga: 

Menteri Hanif Ungkap Alasan PSEL Jakarta dan Bandung Belum Bisa Dimulai


Target itu harus dicapai dengan menekan deforestasi dan meningkatkan upaya reforestasi di wilayah Indonesia.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia secara resmi sudah menyerahkan dokumen SNDC kepada Sekretariat UNFCCC sebelum berlangsungnya Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Brasil pada November 2025.

Di dalam dokumen itu, ditegaskan implementasi SNDC akan dimulai pada 2031 dan berakhir 2035. Untuk jumlah emisi yang ditargetkan akan turun dari proyeksi emisi di dalam Enhanced NDC.

Target Indonesia tertuang dalam dua skenario, yaitu Low Carbon Compatible with Paris Agreement (LCCP) Low atau LCCP-L dan High atau LCCP-H.

Di dalam skenario LCCP-L diproyeksikan emisi mencapai 1,3 juta ton karbon dikosida ekuivalen (CO2e) dan LCCP-H 1,4 juta ton CO2e pada 2031. Pada 2035, diproyeksikan tingkat emisi mencapai 1,257 juta ton pada LCCP-L dan 1,488 juta ton dalam LCCP-H.

Jumlah itu turun dari perkiraan emisi di dalam Enhanced NDC, yaitu 1,953 juta ton CO2e dengan upaya sendiri atau Countermeasure (CM) 1 dan 1,632 juta ton CO2e dengan dukungan internasional atau CM2 pada 2030.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)