Itamar Ben Gvir kembali bergabung ke kabinet Knesset. (Yonatan Sindel/Flash90)
Riza Aslam Khaeron • 20 March 2025 17:39
Tel Aviv: Perang di Gaza yang kembali memanas telah membawa dampak besar dalam politik Israel. Itamar Ben Gvir, ketua partai sayap kanan radikal Otzma Yehudit, resmi kembali bergabung dalam pemerintahan Israel setelah Knesset menyetujui pengangkatannya kembali sebagai Menteri Keamanan Nasional pada Rabu, 19 Maret 2025.
Melansir Times of Israel (ToI) pada Rabu, 19 Maret 2025, sebanyak 65 anggota Knesset menyetujui pengangkatan kembali Ben Gvir, sementara 46 lainnya menolak. Keputusan ini secara resmi membawa partai Otzma Yehudit kembali ke dalam koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, hanya beberapa jam sebelum pemungutan suara penting terkait anggaran negara tahun 2025.
"Saya kembali malam ini untuk memimpin Kementerian Keamanan Nasional," kata Ben Gvir setelah pengangkatan tersebut, seperti dikutip Times of Israel pada 19 Maret 2025.
"Banyak pekerjaan menanti kami, dan saya akan terus melanjutkan kebijakan saya di bidang layanan penjara dan kepolisian," lanjutnya.
Ben Gvir juga menyatakan bahwa kembalinya dia ke pemerintahan merupakan tanggapan langsung atas keputusan Israel untuk melanjutkan perang di Gaza. Dia berterima kasih kepada Netanyahu dan berjanji bahwa mereka "akan bekerja untuk seluruh rakyat Israel."
Partai Otzma Yehudit sebelumnya keluar dari koalisi pemerintahan Netanyahu pada Januari 2025 sebagai bentuk protes terhadap kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata dengan Hamas. Ben Gvir saat itu menolak perjanjian tersebut karena dianggap sebagai "kemenangan bagi terorisme."
"Kami tidak akan kembali ke pemerintahan tanpa kemenangan penuh melawan Hamas dan realisasi penuh dari tujuan perang," ujar Ben Gvir saat itu.
Dalam pemungutan suara pada 19 Maret 2025, selain Ben Gvir, dua anggota Otzma Yehudit lainnya juga kembali ke kabinet. Amichai Eliyahu diangkat kembali sebagai Menteri Warisan, sementara Yitzhak Wasserlauf menjabat sebagai Menteri untuk Negev, Galilea, dan Ketahanan Nasional.
Baca Juga: Tolak Gencatan Senjata, Menteri Radikal Israel Ancam Keluar dari Pemerintahan |