Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: Dok Kementan
Naufal Zuhdi • 3 June 2025 11:02
Jakarta: Pemerintah menyalurkan stimulus fiskal pada Juni hingga Juli 2025 sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Salah satunya, stimulus di sektor pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga daya beli petani.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan, sektor pertanian menjadi tumpuan penting dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi sekaligus menjaga stabilitas harga pangan nasional. Hal ini menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Target dari Bapak Presiden adalah swasembada. Saat ini stok beras kita lebih dari empat juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir," jelas Amran dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa, 3 Juni 2025.
Ia menyebut, efektivitas anggaran menjadi perhatian utama. Menurut Amran, sejauh ini anggaran pertanian telah Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Mei naik menjadi 121, lebih tinggi dibanding bulan yang sama tahun lalu sebesar 116.
Amran menegaskan, strategi distribusi bantuan pangan akan dilakukan secara terukur dan selektif. Pemerintah, sambung dia, berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara kesejahteraan petani dan keterjangkauan harga beras bagi masyarakat, khususnya kelompok miskin dan rentan.
“Kita akan mengeluarkan bantuan sosial yaitu jumlahnya 180 ribu ton per bulan selama dua bulan total menjadi 360 ribu ton kita akan bagi ke masyarakat tidak mampu,” ujar Amran.
Baca juga:
Jemawa Punya Cadangan 4 Juta Ton, Indonesia Buka Opsi Ekspor Beras ke Malaysia |