Gubernur Lemhanas: Dapur Makan Bergizi Gratis Higienis

Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily meninjau dapur MGB di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat. Foto: Medcom/Siti Yona Hukmana.

Gubernur Lemhanas: Dapur Makan Bergizi Gratis Higienis

Siti Yona Hukmana • 6 January 2025 11:29

Jakarta: Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Ace Hasan Syadzily meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG) di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, Senin pagi, 6 Januari 2025. Dapur terbesar di Depok itu disebut bersih dan sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN).

"Dilihat dari menu yang disediakan dan dimasak di dapur ini, kita bisa lihat dapurnya sangat terjaga, higienis, bersih, dan memenuhi standar yang telah ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN)," kata Ace di lokasi, Senin, 6 Januari 2025.

Pantauan Metrotvnews.com, Ace mengecek langsung setiap dapur yang ada. Dalam pengecekan ini, dia didampingi Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Mayjen Rido Hermawan.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar itu sempat berbincang-bincang dengan juru masak dan juru kemas. Rata-rata, para pekerja merupakan warga sekitar dapur makan bergizi gratis, yakni wilayah Tapos, Depok. 

Ada pula ahli gizi di dapur ini. Para pekerja tengah memasak dan menyajikan makanan ke tempat makan stainless steel yang disediakan.
 

Baca juga: 

Dapur Makan Bergizi Gratis di Kebayunan Produksi 16 Ribu Porsi


Eks Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu menyebut ada lima dapur di lokasi ini yang memproduksi lebih kurang 16 ribu porsi makanan bergizi setiap hari. Dia menyampaikan setiap porsi makanan telah ditakar ahli gizi sesuai kebutuhan para siswa.

Pemerintah menargetkan makan bergizi gratis untuk anak PAUD, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Setiap porsi diberikan berbeda-beda dengan kandungan gizi yang sama.

"Misalnya untuk anak-anak SD, nasinya hanya 100 gram, kemudian untuk SMP 150 gram, sementara SMA 200 gram. Jadi porsi yang diberikan tentu tergantung dari kebutuhan, kecukupan gizi bagi setiap usia anak-anak yang diberikan dalam makan bergizi ini," ungkap dia.

Nilai gramasi ini dituliskan di papan yang ditempel di dinding. Informasi itu menjadi rujukan mengemas paket MGB. 

Rinciannya gramasi untuk anak SD kelas 1-3 porsi nasinya 100 gram, ayam teriyaki 35 gram, tumis buncis 45 gram, tempe bacem 25 gram, dan jeruk Medan 70 gram. Sedangkan siswa SD kelas 4-6, nasi 150 gram, ayam teriyaki 40 gram, tumis buncis 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram. 

Sementara itu, gramasi SMA untuk nasi 200 gram, ayam teriyaki 50 gram, tumis buncis 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram.

Ace memandang MBG merupakan program yang sangat positif sebagai bentuk tanggung jawab negara kepada anak bangsa. Termasuk momen bersejarah, yakni negara hadir memberikan satu intervensi bagi kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.

"Dengan mulai diberlakukannya program makan bergizi gratis di seluruh Indonesia hari ini, tentu ini menunjukkan satu bentuk komitmen yang sangat kuat dari Presiden Prabowo agar kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama anak-anak kita, itu dapat mengkonsumsi makanan yang bergizi," ucap dia.

Ace menuturkan MBG merupakan fondasi bagi tumbuh kembang menjadi anak yang kuat, memiliki kecerdasan. Sebab, tidak ada lagi rasa lapar pada saat mengikuti pelajaran.

Dia berharap komitmen yang kuat dari Presiden Prabowo Subianto dalam rangka memastikan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia betul-betul berjalan baik. Di samping itu, Ace mengaku terlibat karena penguatan sumber daya manusia adalah kunci ketahanan nasional.

"Kalau sumber daya manusia Indonesia kuat, maka bangsa kita akan memiliki daya tahan yang sangat kuat dan bisa bersaing dengan negara-negara yang lain," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)