Polda Jabar Tangkap 504 Orang Diduga Preman

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan

Polda Jabar Tangkap 504 Orang Diduga Preman

P Aditya Prakasa • 12 May 2025 14:17

Bandung: Sebanyak 504 orang yang diduga sebagai preman ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat dalam rangka Operasi Pekat Lodaya 2025. Operasi yang dimulai sejak 1-10 Mei 2025 itu telah mengungkap sebanyak 117 kasus.
 
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, dari 117 kasus yang berhasil diungkap, 111 di antaranya merupakan kasus premanisme yang terjadi di wilayah Jawa Barat. Hasilnya, ratusan orang yang diduga sebagai preman telah ditangkap.
 
"Dari 177 kasus, 504 orang berhasil kita amankan," kata Rudi melalui keterangan resmi, Senin 12 Mei 2025.
 
Rudi mengatakan, dari 177 kasus yang telah terjadi selama Operasi Pekat Lodaya 2025, terdiri dari 44 pengunngkapan Target Operasi (TO) dan 133 penungkapan Non Target Operasi (Non TO).
 
"Barang bukti sajam sebanyak 45 buah, airsoftgun sebanyak 1 buah, kendaraan Roda 2 (R2) sebanyak 98 kendaraan, kendaraan Roda 4 (R4) sebanyak 5 kendaraan, Handphone (HP) 8 buah, Dokumen sebanyak 49 buah, pakaian 31, dan ID 2," ucap dia.
 
Baca: Berantas Premanisme, Polda Jatim Tangkap 1.475 Preman dalam 10 Hari
Dia mengatakan, seluruh Polres berhasil mengungkap kasus menonjol selama giat Operasi Premanisme. Di antaranya 1 kasus penganiayaan oleh Ormas Gibas yang ditangani Polres Tasikmalaya, 1 Kasus penganiayaan oleh Ormas Gibas ditangani Polres Cimahi, serta perampasan mobil oleh Debt Collector Indomobil.
 
"Hasil ini mencerminkan kerja keras seluruh personel yang turun langsung ke masyarakat untuk memberantas penyakit masyarakat, terutama premanisme yang kerap meresahkan warga. Kami akan terus konsisten melakukan penegakan hukum secara tegas, terukur, dan humanis untuk memastikan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif," kata dia.
 
Meski Operasi Pekat II Lodaya 2025 berakhir pada 10 Mei lalu, kata Rudi, penegakan terhadap kasus kejahatan dan premanisme akan terus dilakukan. "Polda Jabar akan terus mengintensifkan kegiatan penindakan dan pencegahan penyakit masyarakat secara berkelanjutan demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif di seluruh wilayah Jawa Barat," kata dia.
 
Dia pun telah memerintahkan jajarannya untuk terus menerus melakukan penindakan dan penertiban terhadap Premanisme. "Pembinaan dan solusi lahan pekerjaan dan masalah sosial budaya preman terus dibicarakan dengan Gubernur Jabar dan Kepala Daerah baik Kota maupun Kabupaten se-Jawa Barat," ucap Rudi.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)