Sempat Terkoreksi, Tren Bullish Emas Masih Bertahan

Ilustrasi. Foto: Freepik

Sempat Terkoreksi, Tren Bullish Emas Masih Bertahan

Ade Hapsari Lestarini • 20 February 2025 12:59

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) mengalami koreksi pada Rabu, 19 Februari 2025 selama sesi perdagangan Amerika Utara setelah risalah rapat kebijakan moneter terbaru Federal Reserve (The Fed) mengungkapkan semua pejabat memilih untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam pertemuan Januari.

XAU/USD turun 0,31 persen dan diperdagangkan di sekitar USD2.925, meskipun tekanan jual ini tampaknya hanya bersifat sementara. Berdasarkan analisis teknikal dari Dupoin Indonesia, Andy Nugraha, harga emas masih memiliki potensi kenaikan lebih lanjut.

Andy memproyeksikan XAU/USD berpotensi naik hingga USD2.950 dalam perdagangan hari ini. Namun, jika harga mengalami kenaikan yang diikuti oleh reversal, maka emas dapat mengalami koreksi dengan target penurunan di sekitar USD2.920. Sentimen pasar saat ini masih didominasi oleh kekhawatiran inflasi dan kebijakan perdagangan Amerika Serikat yang dapat mempengaruhi pergerakan emas dalam jangka pendek.

"Faktor fundamental juga turut mendukung pergerakan emas. Risalah rapat The Fed menunjukkan para pejabat masih mengkhawatirkan risiko inflasi, yang membebani ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat," ujar Andy Nugraha dalam hasil riset, Kamis, 20, Februari 2025.

Kekhawatiran ini justru mendongkrak harga emas pada Kamis, 20 Februari 2025, dengan XAU/USD sempat menyentuh level USD2.940. Beberapa pejabat The Fed mencatat ekspektasi inflasi mulai meningkat, sementara perubahan kebijakan perdagangan dan imigrasi dapat menghambat proses disinflasi.


Ilustrasi. Foto: Freepik

 

Baca juga: Harga Emas Global Melejit Imbas Tarif Trump
 

Harga emas sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa


Pada sesi sebelumnya, harga emas sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD2.946 selama sesi Eropa. Kenaikan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencana pemberlakuan tarif 25 persen pada impor mobil, farmasi, dan semikonduktor. Langkah ini menambah ketegangan dalam perang dagang global, mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Namun, setelah rilis risalah rapat The Fed, harga emas mengalami koreksi akibat meningkatnya ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap bertahan lebih lama dari perkiraan awal.

Hari ini, para pelaku pasar akan mencermati rilis data klaim tunjangan pengangguran awal minggu lalu dan indeks PMI pendahuluan S&P Global. Data ini dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kondisi ekonomi AS dan potensi kebijakan moneter The Fed ke depan. Selain itu, pernyataan terbaru dari pejabat Federal Reserve juga akan diawasi untuk mendapatkan gambaran lebih jelas terkait arah suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Secara keseluruhan, meskipun harga emas mengalami tekanan setelah risalah rapat The Fed, tren bullish masih terlihat dominan. Dengan meningkatnya kekhawatiran inflasi dan ketidakpastian geopolitik akibat kebijakan tarif perdagangan AS, emas tetap menjadi aset yang menarik bagi investor sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi global.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)