Ilustrasi. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 3 April 2025 10:24
New York: Dolar Amerika Serikat (AS)merosot pada perdagangan Kamis dan euro menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif yang lebih agresif dari perkiraan terhadap mitra dagang AS. Kondisi ini mengguncang pasar karena investor mencari tempat berlindung yang aman seperti yen dan franc Swiss.
Menukil Yahoo Finance, Kamis, 3 April 2025, indeks dolar, yang membandingkan mata uang AS dengan enam mata uang utama lainnya, berada pada level 103,13, level terendah sejak pertengahan Oktober.
Pengumuman tarif Trump yang sangat dinanti-nantikan itu mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh pasar, dengan saham global anjlok dan investor bergegas mencari keamanan dalam bentuk obligasi dan emas.
Trump mengatakan ia mengenakan tarif dasar 10 persen pada semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada beberapa mitra dagang terbesar negara itu. Tarif tersebut akan mulai berlaku pada 9 April dan menargetkan sekitar 60 negara.
Pungutan baru tersebut meningkatkan perang dagang yang dimulai Trump sekembalinya ke Gedung Putih, mengguncang pasar karena menumbuhkan perang dagang besar-besaran dapat memicu sehingga bisa menyebabkan perlambatan ekonomi global yang tajam.
(Ilustrasi dolar AS. Foto: Freepik)
Trump telah mengenakan tarif pada aluminium, baja, dan mobil, serta meningkatkan bea masuk pada semua barang dari Tiongkok. Bea masuk baru tersebut pun membuat investor berebut mencari perlindungan di aset safe haven tradisional.
Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun yang menjadi acuan turun 14 basis poin ke level terendah dalam lima bulan sebesar 4,04 persen karena investor bersiap menghadapi pertumbuhan AS yang lebih lambat, sementara suku bunga berjangka memperkirakan peluang yang lebih tinggi akan terjadinya pemangkasan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Kekhawatiran mengenai dampak perang perdagangan global yang meningkat dan serangkaian data AS yang lebih lemah dari perkiraan telah memicu ketakutan akan resesi dan pada gilirannya melemahkan dolar tahun ini.
Sebab, mitra dagang AS diperkirakan akan menanggapi dengan tindakan balasan mereka sendiri yang dapat menyebabkan harga naik drastis.
Baca juga: AS Resmi Kenakan Tarif Impor Barang 10%, Khusus Impor dari Indonesia Kena 32%! |