Kremlin Klaim Banyak Wilayah Ukraina Ingin Bergabung ke Rusia

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. (Anadolu Agency)

Kremlin Klaim Banyak Wilayah Ukraina Ingin Bergabung ke Rusia

Willy Haryono • 11 February 2025 20:07

Moskow: Wilayah Ukraina dalam “jumlah yang signifikan” ingin bergabung kembali ke Rusia dan sebenarnya telah melakukan hal tersebut, kata juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov pada hari Selasa, 11 Februari 2025. Pernyataan ini merupakan komentar terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa suatu hari, Ukraina dapat menjadi bagian dari Rusia.

"Memang benar bahwa banyak wilayah di Ukraina ingin menjadi Rusia, dan bahkan telah menjadi Rusia. Ini adalah fakta yang telah terjadi di lapangan — empat wilayah Rusia baru," kata Peskov dalam jumpa pers di Moskow.

Ia merujuk pada wilayah Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia di Ukraina yang sebagian dikuasai Rusia, yang telah dianeksasi Moskow melalui referendum yang secara luas dikecam masyarakat internasional.

“Banyak orang, meski menghadapi banyak bahaya, mengantre dan memberikan suara dalam referendum untuk bergabung dengan Federasi Rusia — ini sebagian besar sesuai dengan kata-kata Presiden Trump," tambahnya, dikutip dari Anadolu Agency.

Ketika diminta untuk menilai kemungkinan adanya banyak warga Ukraina ingin bergabung ke Rusia, juru bicara tersebut mengatakan "fenomena apa pun terjadi dengan kemungkinan 50 persen — baik ya atau tidak."

Dalam wawancara dengan media AS, Trump mengatakan bahwa suatu hari Ukraina "bisa menjadi Rusia," dan tidak menutup kemungkinan bahwa ia ingin “mendapatkan kembali” semua uang yang telah dikeluarkan pemerintah Amerika untuk Ukraina, khususnya dalam bentuk logam tanah jarang senilai USD500 miliar.

Hubungan AS-Rusia

Ketika ditanya apakah Rusia menerima proposal baru pemerintahan AS untuk penyelesaian Ukraina, Peskov mengatakan ia tidak menambahkan apa pun pada komentarnya sebelumnya.

Dalam pesan terpisah, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Duta Besar AS Lynne Trace telah tiba di markas besarnya, dan berjanji untuk mengklarifikasi rinciannya nanti.

Pernyataan tersebut dibuat menyusul laporan tentang kunjungan utusan khusus AS untuk Timur Tengah Steven Witkoff ke Rusia.

Peskov, yang diminta mengomentari kunjungan tersebut, mengatakan ia tidak memiliki informasi tentang masalah ini, "Tidak, tidak ada informasi. Dan kami tidak berencana untuk melakukan kontak apa pun," katanya.

Juru bicara itu menambahkan bahwa interaksi antara kedua negara melalui berbagai departemen "telah benar-benar meningkat," tetapi dalam kasus ini, "tidak ada apa pun tentang penyelesaian Ukraina."

Mengomentari unggahan Trump yang mengutip kata-kata Presiden Rusia Vladimir Putin tentang hubungan antara AS dan Eropa, Peskov mengatakan bahwa kutipan tersebut hampir tidak menunjukkan adanya pemulihan hubungan antara posisi Moskow dan Washington.

Baca juga:  Trump Sebut Ukraina Mungkin Jadi Bagian dari Rusia Suatu Hari Nanti

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)