Zelensky: Rencana Trump untuk Ukraina Harus Cegah Agresi Rusia Selanjutnya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Anadolu Agency)

Zelensky: Rencana Trump untuk Ukraina Harus Cegah Agresi Rusia Selanjutnya

Willy Haryono • 10 February 2025 12:17

Kyiv: Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengusulkan rencana untuk menyelesaikan perang di Ukraina dengan cepat. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menegaskan bahwa solusi tersebut tidak boleh sekadar menghentikan perang, tetapi juga harus memastikan Rusia tidak memiliki peluang untuk melakukan agresi di masa mendatang.

Ia mengacu pada berbagai kesepakatan dan pembicaraan yang dilakukan sebelum invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022, yang dinilainya tidak menghasilkan solusi nyata.

"Konflik yang dibekukan hanya akan memicu agresi baru berulang kali. Jika itu terjadi, siapa yang akan diingat dalam sejarah sebagai pemenang? Tidak ada. Itu akan menjadi kekalahan mutlak bagi semua pihak, termasuk bagi Trump," ujar Zelensky, seperti dilansir dari AsiaOne, Senin, 10 Februari 2025.

"Inilah yang paling penting dan harus diakui semua pihak. Itulah yang dapat disebut sebagai kemenangan," tambahnya.

Kesediaan untuk Berdialog dengan Syarat Dukungan Barat

Zelensky kembali menyatakan kesiapan Ukraina untuk melakukan negosiasi dengan Rusia, tetapi menegaskan bahwa peran Amerika Serikat dan Uni Eropa sangat krusial dalam proses tersebut.

"Jika saya memiliki kepastian bahwa Amerika dan Eropa tidak akan meninggalkan kami, serta terus memberikan dukungan dan jaminan keamanan, saya siap untuk berdialog dalam format apa pun," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa jaminan keamanan yang jelas sangat penting untuk mengakhiri "fase panas" dari perang. "Kita harus memahami bagaimana perang ini akan berakhir, dan bahwa kita berada di pihak yang sama dengan Amerika dan Eropa," tegas Zelensky.

Ia juga menegaskan bahwa Putin tidak menunjukkan niat untuk menghentikan perang. "Pendekatan setengah-setengah tidak akan berhasil. Kita memerlukan jaminan keamanan dan kepastian bahwa siapa pun yang menggantikan Putin di masa depan tidak akan bisa begitu saja membunuh warga Ukraina atau merebut tanah kami tanpa konsekuensi," katanya.

Tidak Akan Ada Pemilu di Tengah Perang

Dalam wawancara dengan ITV, Zelensky juga kembali menegaskan bahwa pemilu tidak akan diadakan selama perang masih berlangsung, karena akan membahayakan stabilitas negara.

Putin sebelumnya mengatakan bahwa Zelensky tidak memiliki legitimasi karena tetap menjabat melewati masa mandatnya. Namun, Zelensky berargumen bahwa pencabutan hukum darurat militer demi pemilu akan melemahkan angkatan bersenjata Ukraina.

"Kami harus mencabut hukum darurat militer jika ingin menggelar pemilu, dan itu berarti kami kehilangan kekuatan militer. Secara prinsip, Rusia pasti akan menyambutnya dengan senang hati. Ini bukan hanya soal kemampuan militer, tetapi juga soal moral pasukan dan stabilitas nasional," jelasnya.

Pertemuan dengan Trump dan Dugaan Pembicaraan dengan Putin

Zelensky sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa Ukraina ingin menawarkan pasokan mineral langka dan sumber daya lainnya kepada Amerika Serikat sebagai imbalan atas dukungan finansial untuk perang. Selain itu, pejabat Ukraina juga telah mengadakan pertemuan dengan utusan khusus Trump untuk Ukraina dan Rusia, Keith Kellogg.

Trump menyatakan pada Jumat lalu bahwa ia kemungkinan akan bertemu dengan Zelenskiy pekan depan untuk membahas langkah-langkah mengakhiri perang.

Sementara itu, laporan New York Post pada akhir pekan mengklaim bahwa Trump telah berbicara dengan Putin melalui telepon mengenai penyelesaian konflik ini.

Namun, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Ingin Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Trump Akan Bertemu Zelensky Pekan Depan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)