Ukraina Siap Gencatan Senjata, Trump: Semoga Putin Juga Setuju

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. (Anadolu Agency)

Ukraina Siap Gencatan Senjata, Trump: Semoga Putin Juga Setuju

Willy Haryono • 12 March 2025 08:56

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyambut baik Ukraina yang setuju untuk mencapai gencatan senjata dengan Rusia, dan menyatakan harapan bahwa Moskow juga akan menanggapinya secara positif.

Pernyataan Trump muncul setelah Kyiv mengatakan siap menerima gencatan senjata selama 30 hari dengan Moskow, menyusul pembicaraan dengan perwakilan AS di Jeddah, Arab Saudi, pada hari Selasa.

Mengungkapkan kesedihan atas banyaknya tentara dan warga sipil yang tewas di kedua belah pihak dalam perang Rusia-Ukraina, yang telah berkecamuk selama lebih dari tiga tahun, Trump mengatakan bahwa perang itu harus dihentikan dan bahwa gencatan senjata "sangat penting."

"Gencatan senjata Ukraina baru saja disetujui beberapa waktu lalu. Sekarang kita harus pergi ke Rusia, dan mudah-mudahan, Presiden (Vladimir) Putin juga akan menyetujuinya,” ujar Trump kepada awak media, dikutip dari India Today, Rabu, 12 Maret 2025.

“Banyak orang terbunuh di berbagai kota. Kami ingin perang itu segera berakhir," sambungnya.

"Itu gencatan senjata total. Ukraina telah menyetujuinya dan mudah-mudahan Rusia akan menyetujuinya. Gencatan senjata sangat penting. Jika kita bisa membuat Rusia melakukannya, itu akan hebat," tutur Trump.

Ingin Mengakhiri Perang

Sebelumnya, Ukraina mendukung usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dan setuju untuk segera berunding dengan Rusia setelah tiga tahun menjalani perang yang melelahkan.

Selama pembicaraan di Jeddah dengan rekan-rekan mereka dari Ukraina di hari Selasa, para penasihat Trump mengatakan Kyiv menyetujui usulan mereka untuk gencatan senjata guna menghentikan perang yang telah menewaskan puluhan ribu jiwa.

"Hari ini kami mengajukan tawaran yang telah diterima Ukraina, yaitu mengadakan gencatan senjata dan segera berunding," ucap Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio kepada wartawan setelah sekitar sembilan jam pembicaraan.

Setelah tanggapan positif dari Ukraina, AS memutuskan untuk mencabut jeda pembagian intelijen dengan mereka dan juga melanjutkan bantuan keamanan.

"Presiden ingin perang ini berakhir kemarin. Jadi, harapan kami adalah Rusia akan menjawab 'ya' secepat mungkin, sehingga kami dapat memasuki fase kedua ini, yaitu negosiasi yang sesungguhnya," kata Rubio kepada wartawan, merujuk pada Trump.

Ini adalah pertemuan pertama antara AS dan Ukraina setelah adu mulut antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih bulan lalu.

"Jika mereka (Rusia) berkata tidak, sayangnya, kita akan tahu apa sebenarnya hambatan bagi mencapai perdamaian," sebut Rubio.

Baca juga:  Rubio Sebut Ukraina Bersedia Sepakati Gencatan Senjata dengan Rusia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)