Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI. Foto: dok Biro KLI Kemenkeu.
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu)
Sri Mulyani Indrawati melaporkan ketahanan APBN 2024 dalam menstabilkan perekonomian nasional di tengah gejolak global, termasuk konflik Ukraina-Rusia, konflik timur tengah, perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok, dan fenomena El Nino. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI.
Dalam paparannya, Sri Mulyani menyampaikan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di angka 5,03 persen, inflasi terkendali pada tingkat 1,6 persen, dan stabilitas nilai tukar berjalan sesuai asumsi APBN.
"APBN bekerja keras meminimalkan dampak dinamika global yang kompleks," tegas Menkeu, dikutip dari laman resmi
Kementerian Keuangan, Rabu, 16 Juli 2025.
(Ilustrasi penghitungan APBN. Foto: dok MI)
Peran APBN resilien meski penuh tantangan
Bendahara Negara itu menyoroti peran
APBN sebagai instrumen fiskal yang resilien meski menghadapi tahun penuh tantangan, termasuk gelombang pemilu di berbagai negara.
Sri Mulyani juga mengapresiasi dukungan Komisi XI DPR RI dalam pembahasan RKP dan RKA Kemenkeu 2026. "Kerja sama konstruktif ini menjadi landasan penyusunan RAPBN 2026 yang berprinsip efisiensi dan keberlanjutan fiskal," sebut dia.
Menutup pemaparannya, Menteri Keuangan menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga kualitas belanja negara serta akuntabilitas anggaran dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Ia menyampaikan harapan agar upaya bersama tersebut dapat mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. (
Muhammad Adyatna Damardjati)