Iran Dilaporkan Siapkan Ranjau untuk Tutup Selat Hormuz

Selat Hormuz. (Tehran Times)

Iran Dilaporkan Siapkan Ranjau untuk Tutup Selat Hormuz

Riza Aslam Khaeron • 2 July 2025 10:20

Washington DC: Iran dilaporkan telah memuat ranjau ke kapal-kapal militernya di Teluk Persia pada bulan lalu, dalam langkah yang memicu kekhawatiran serius di Washington mengenai potensi pemblokiran Selat Hormuz setelah Israel melancarkan serangan ke fasilitas militer Iran.

Informasi ini diperoleh dari dua pejabat Amerika Serikat dan pertama kali diberitakan oleh Reuters pada Rabu, 1 Juli 2025 waktu setempat.

Melansir Media Israel, menurut pejabat AS, pemuatan ranjau ini terdeteksi lewat pemantauan intelijen Amerika dan berlangsung beberapa waktu setelah Israel melakukan serangan rudal ke situs nuklir Iran pada 15 Juni 2025.

Meskipun ranjau tersebut belum dipasang di Selat Hormuz, langkah ini dinilai sebagai sinyal bahwa Teheran mempertimbangkan serius kemungkinan menutup salah satu jalur pelayaran paling vital di dunia.

Sekitar seperlima pasokan minyak dan gas global melewati Selat Hormuz setiap harinya. Blokade selat ini berpotensi mengakibatkan lonjakan harga energi dunia dan mengganggu perdagangan internasional.
 

Baca Juga:
Trump: Israel Siap Gencatan Senjata 60 Hari, Sekarang Tinggal Hamas!

Namun, hingga kini belum dapat dipastikan apakah ranjau itu sudah benar-benar dipasang atau telah dibongkar kembali dari kapal-kapal Iran. Pihak AS juga tidak mengungkapkan secara detail kapan persisnya ranjau dimuat.

Di tengah ketegangan tersebut, harga minyak global justru mengalami penurunan lebih dari 10% sejak serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran, didorong oleh keyakinan pasar bahwa konflik ini tidak sampai memicu gangguan besar pada rantai pasok minyak dunia.

Pemerintah Amerika Serikat menyatakan, setelah operasi militer dan tekanan maksimal terhadap Iran, situasi di Selat Hormuz kini diklaim sudah normal. Jalur pelayaran dinyatakan kembali terbuka, sementara posisi Iran dinilai semakin lemah secara strategis oleh pemerintah AS.

Hingga artikel ini diterbitkan, baik pemerintah Iran maupun perwakilan di PBB tidak memberikan tanggapan atas laporan ini. Pentagon dan Misi Iran di PBB juga menolak berkomentar saat dimintai konfirmasi oleh media berbasis Inggris tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)