Sudan MInta Dunia Tindak RSF atas Tuduhan Genosida

Asap mengepul di atas kota selama pertempuran yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan paramiliter RSF di Khartoum, Sudan, 19 April 2023. (EPA-EFE)

Sudan MInta Dunia Tindak RSF atas Tuduhan Genosida

Muhammad Reyhansyah • 10 December 2025 15:46

Khartoum: Sudan menuduh pasukan pemberontak Rapid Support Forces (RSF) melakukan genosida dan meminta agar komunitas internasional bertindak lebih dari sekadar menyampaikan keprihatinan. 

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Berkuasa Penuh Faisal Abdelazim Salim Mohamed dalam pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB yang menandai satu dekade peringatan Hari Internasional untuk Korban Kejahatan Genosida.

“Sudan berbicara kepada majelis ini pada saat tragedi nasional yang mendalam dan kekhawatiran internasional yang besar,” ujarnya seperti dikutip Anadolu Agency, Rabu, 10 Desember 2025.

Menurut Mohamed, warga sipil di El-Fasher dan wilayah lain mengalami pembunuhan massal, kekerasan seksual, pengusiran paksa, serta penghancuran bukti secara sengaja. “Tindakan ini, dari skala hingga niatnya, memenuhi definisi hukum genosida,” katanya. 

“Kejahatan yang dilakukan milisi pasukan dukungan cepat ini tidak tersembunyi. Kejahatan itu terdokumentasi, diketahui publik, dan membutuhkan lebih dari sekadar ungkapan keprihatinan. Tindakan ini menuntut akuntabilitas,” imbuhnya.

Sudan mendorong masyarakat internasional untuk mengubah kecaman menjadi langkah yang “nyata, sah, dan tegas” demi melindungi warga sipil. 

Mohamed menyerukan penghentian aliran senjata serta dukungan militer kepada RSF melalui jalur regional maupun internasional, penerapan sanksi terarah terhadap pihak yang mengorganisasi atau membiayai kekejaman, penolakan tempat aman bagi individu yang memuliakan kekerasan, dan peningkatan kerja sama global agar senjata tidak jatuh ke tangan kelompok bersenjata non-negara.

“Genosida bukan hanya kejahatan terhadap para korbannya. Itu juga menjadi ujian bagi sistem internasional itu sendiri,” tegasnya.

Konflik antara militer Sudan dan RSF yang pecah pada April 2023 telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan lainnya meninggalkan tempat tinggal mereka.

Baca juga:  Dituduh Latih RSF, Sudan Antisipasi Medan Tempur Baru di Ethiopia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)