Putin Perdana Kunjungi Kursk setelah Klaim Berhasil Ambil Alih dari Ukraina

Vladimir Putin di Kursk. (Kantor Pers Kepresidenan Rusia/TASS)

Putin Perdana Kunjungi Kursk setelah Klaim Berhasil Ambil Alih dari Ukraina

Riza Aslam Khaeron • 21 May 2025 16:03

Kursk: Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan pertamanya ke wilayah Kursk pada Selasa, 20 Mei 2025, sejak Moskow mengklaim telah merebut kembali wilayah tersebut dari Ukraina. Melansir CNN, kunjungan ini menjadi simbol politik penting setelah invasi kejutan Ukraina ke Kursk tahun lalu yang sempat mengguncang pertahanan Rusia.

Menurut laporan TASS, Putin mengunjungi kota Kurchatov dan meninjau proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk. Dalam video yang dirilis media pemerintah Rusia, Putin terlihat mengenakan jas dan berbicara dengan sekelompok relawan lokal.

Putin juga mengunjungi lokasi di mana pasukan Rusia sebelumnya mengevakuasi warga sipil karena pertempuran. Ia menyatakan dukungan atas inisiatif untuk memperluas zona ekonomi khusus di seluruh wilayah Kursk serta menyetujui perpanjangan pembayaran bulanan sebesar 65.000 rubel kepada warga yang terdampak, sampai mereka bisa kembali ke rumah masing-masing.

"Kita akan mengalokasikan dana untuk membangun kembali rumah-rumah yang tidak layak huni akibat evakuasi," ujar Putin, Kursk, Selasa, 20 Mei 2025, dikutip dari TASS.

Ia menambahkan bahwa tim penjinak ranjau harus diperluas agar masyarakat bisa kembali dengan aman.

"Kita perlu memperluas tim sapper agar warga bisa segera kembali ke rumah mereka," lanjutnya.

Putin juga mengecam keras pasukan Ukraina yang menurutnya telah menghancurkan monumen-monumen Perang Dunia II.

"Ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang dengan ideologi neo-Nazi," ujarnya, sambil menambahkan bahwa aksi tersebut adalah bentuk "kebodohan luar biasa."

"Mereka bahkan akan kalah dalam kontes para idiot," kata Putin.

"Mengapa? Karena mereka memang bodoh," lanjutnya, mengutip dari TASS.
 

Baca Juga:
Putin Siap Damai dengan Ukraina Setelah Teleponan dengan Trump

Selain itu, Putin memuji peran para pemuka agama dari semua agama tradisional Rusia yang turut hadir dan aktif memberikan dukungan moral kepada warga sipil dan tentara di garis belakang.

"Motivasi batin sangat penting, dan karena itu peran para penasihat rohani tidak bisa diremehkan," ujarnya.

Putin juga mengomentari pentingnya industri drone militer, menyebutnya sebagai salah satu bidang kunci untuk penguatan kekuatan militer Rusia.

Kunjungan ini terjadi hampir setahun setelah Ukraina melakukan serangan darat mendadak ke Kursk pada Agustus lalu.

Serangan tersebut merupakan invasi darat pertama terhadap wilayah Rusia oleh kekuatan asing sejak Perang Dunia II. Sejak saat itu, Rusia, dengan bantuan pasukan Korea Utara, telah melakukan operasi besar untuk merebut kembali wilayah tersebut.

Putin mengklaim pada April lalu bahwa pasukan Rusia berhasil menguasai kembali Kursk sepenuhnya. Ia juga menegaskan bahwa pasukan Korea Utara ikut ambil bagian dalam pertempuran. Di sisi lain, Ukraina bersikeras bahwa pasukannya masih bertahan dan mempertahankan pijakan penting di wilayah tersebut.

"Kami melanjutkan operasi aktif kami di wilayah Kursk dan Belgorod – kami secara proaktif membela perbatasan Ukraina," ujar Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya pada Rabu pekan lalu, dikutip CNN.

Selain kunjungan ke Kursk, Putin juga berbicara dengan Presiden AS Donald Trump pada Senin, namun kembali menolak komitmen terhadap usulan gencatan senjata 30 hari yang diajukan Washington dan Kyiv.

"Presiden (Putin) siap bekerja dengan Ukraina untuk gencatan senjata jangka waktu tertentu," ucap penasihat kepresidenan Yury Ushakov, tetapi tidak ada kerangka waktu yang disepakati.

Sementara itu, Uni Eropa mengumumkan sanksi baru terhadap hampir 200 kapal tanker yang disebut sebagai bagian dari "armada bayangan" Rusia yang digunakan untuk menghindari sanksi minyak.

Di tengah kunjungan Putin ke Kursk, Moskow dan Kyiv saling menuduh melakukan serangan drone ke wilayah masing-masing. Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 63 dari 76 drone Rusia, sedangkan Rusia mengatakan telah menghancurkan 159 drone Ukraina dalam semalam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)